Langsung ke konten utama

Gajian

foto : dokumen pribadi (bytheway ini dompet lusuhku yang aku scan)

Hey hey hey apa kabarmu disana wahai penjelajah alam maya? mana suaranya yo?
semoga baik, dan sehat-sehat saja untuk kita semua ya! (kalo ada yang baca sih)

Taukah kamu apa yang paling membuat perasaan seorang pekerja atau kita sebut saja karyawan menjadi indah berbunga-bunga? tak lain dan tak bukan sudah jelas hal itu adalah kehadiran tanggal muda yang seakan-akan  membawa angin segar dikala cuaca gerah, seperti oase dipadang gurun pasir gersang,  atau layaknya hujan saat kemarau melanda, banyak sekali rasanya analogi yang bisa mewakili moment yang dinantikan ini. Mari ramai-ramai kita bersorak dan berteriak, ini saatnya GAJIAN!!!!!!!!! (maaf gajiannya gak sengaja di Capslock untuk menciptakan efek dramatis)

Beberapa hari yang lalu aku baru saja dapet gaji untuk pekerjaanku sebagai desainer level percetakan. Ya walaupun hasilnya tak bisa disamakan dengan desainer-pro yang keren-keren itu Alhamdulillah dengan cairnya sesuatu itu, perasaan ini tak lagi was-was karna khawatir dari semakin menipisnya pundi-pundi kantongku. Kehadirannya memang paling ditunggu-tunggu sekali, bukan hanya bagiku saja, tapi juga teruntuk semua pekerja dimuka bumi ini. Rasanya romantisme tanggal muda itu memang tercipta untuk kaum pekerja. Hahaha *sok tau

Tapi sebenarnya banyak juga orang-orang pekerja yang waktu gajiannya itu gak harus tanggal muda, ada kok yang turunya ditanggal tua akhir bulan, ada pula yang dipertengahan bulan (kayakanya), atau bisa ada yang tak menerima gajinya sama sekali. Ada kan?   Maaf, seperti beberapa dari tenaga kerja dirumah-rumah sebut mereka asisten rumah tangga. Sering kali diatara mereka-mereka ini menerima gajinya dalam jumlah yang kurang, tak pantas, ataupun telat. (Untuk yang terakhir ini aku sih sering) Bahkan kita semua tentu sering mengamati, banyak dari kaum-kaum pekerja tidak menerima haknya secara utuh, mereka sering mendapatkan lebih banyak tugas pekerjaan, tapi tidak dihargai dengan pantas, tak dihormati sebagaimana mestinya mereka  bekerja.

Hal seperti ini sering terjadi pada asisten rumah tangga, juga TKI diluar sana. Seharusnya kita sadar walaupun sebagai seorang pekerja, bukan berarti dengan begitu pekerja adalah bawahan, memang dalam level tingkatannya sudah terlihat jelas seperti itu. Tapi jika kita pikirkan lagi, pekerja hanya melakukan profesionalitas atas apa yang mereka lakukan. Dan untuk itu harapan besar kepada mereka yang mempekerjakan pegawainya, baik untuk level perusahaan besar ataupun ke-level yang kecil-menengah sekalipun bisa memperlakukan mereka (termasuklah aku) secara profesinal juga. Dengan begitu, dengan saling mengerti dan menghormati atas apa tanggung jawab dan kewajiban masing-masing, hubungan kedua belah-pihak antara bos dan pekerja / karyawannya bisa terjaga, damai sentosa, lancar jaya, makmur, sejahtera, dan bahagia. Begitulah seharusnya yang terjadi didunia ini.

Komentar

  1. Tapi ingat gak usah boros-boros, nyari uang dan nyari kerja sama susahnya. Makanya ngirit-ngirit, apalagi entar kalau udah berkeluarga kayak aku. Mesti pinter-pinter bagi uang.

    Eh ya, siapa tahu lama-lama entar kamu jadi jago design. Semuanya kan gak bisa instan, belajar dulu baru jadi jago.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang, dr awal kerja sampai bulan kedelapan aku kerja, aku masih lupa daratan utk urusan keuangan, sering tak mengontrol diri, dan akhirnya lupa nabung, jadilah dibeberapa waktu aku jd sulit sendiri krn dompet menipis banget. ya sebenarnya uangku cm aku pakai utk makan, jg beli buku-buku. nah dimakan nya itu yg tak terkontrol hahaha

      tp untunglah akhir tahun itu aku sadar dan berusaha mengontrol diri, ya aku mulai sadar
      dan aku mulai nabung lagi


      hehe memang sedang berusaha mewujudkanya bang.

      Hapus

Posting Komentar

attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...