Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...
eh ini tulisan dikit tapi mengingatkanku sama momen saat aku juga ngerasa kehilangan.
BalasHapustapi itulah takdir, dan Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat umatnya. kembali lagi rasa bersyukur itu sangatlah penting.
Amin..
iya bang
BalasHapusibuku sebenarnya gak menyadari kalo dia hamil udh 6minggu
soalnya emang gk berniat utk hamil krn ibuku sdh pasang alat kontrasepsi berupa spiral dirahimnya
cm krn suatu hal entah knp spiralnya mungkin bermasalah jd tnp sepengetahuan ibuku rupanya dia hamil
eh barulah kemarin dia ngerasa sakit dibagian perut trus cb" cek up kedokter, dokternya nyaranin utk cb di USG, nah distu baru ibuku tau klo dia rupanya sdang hamil itupun sdh diperkirakan dokter kemungkinan janin yg dikandung ibuku udh gagal jd calon bayi yg mana sdh tidak bernyawa lg
iya betul bang, walaupun tak sempat melihatnya lahir tp aku merasa bgtu kehilangan.
dan krn masih belum utuh fisiknya sbg bayi, jd tadi pagi aku sendiri yg disuruh ibuku utk menguburnya di pemakaman.
ya semoga calon adekku dan anakmu ditempatkan dtempat yg paling mulia bang. Aamiin
aku tahu gimana rasanya kehilangan itu.
BalasHapushampir sama ceritanya sama apa yang aku alami beberapa tahun lalu. calon adikku juga gak sempet di lahirkan. yang tabah aja ya.
Iya makasih bang.
BalasHapus