Langsung ke konten utama

Postingan

Ikhtiar Membaca

Postingan terbaru

Ada Ada Saja Kehidupan Ini

Hari ini saya memulai pagi dengan berangkat ke rumah sakit untuk mengambil antrian terapi mamak saya, yang memang rutin satu dua kali setiap minggunya.  Hari ini saya  agak telat jadi lah dapat nomer antrian 15. Alhamdulillah tapi tidak apa-apa, tidak terlalu jauh. Lagipula nomernya seringlah tidak dipanggil berdasarkan nomer antri, melainkan kehadiran saat proses pendaftaran administrasi. Tapi itupun nampaknya saya telat juga. Seperti biasa di sela waktu menunggu, saya sedikit membagikan makanan kucing ke dua ekor kucing yang sering berada di area parkiran ambulan.  Yang satu kucing jantan dewasa warna putih corak hitam, dan satu lagi kucing remaja betina warna putih dengan sedikit corak  hitam keabu-abuan di ekornya. Saya sedikit kepikiran sampai saat ini saya belum memberikan nama untuk dua ekor teman kucing saya itu. Mungkin akan saya pulihkan nama segera. Tapi dipikir pikir apakah itu penting? Entahlah, kita lihat nanti saja. Selain itu, tak lama setelah memberi makan dua ekor kuc

Relaksasi Sejenak

Tidak ada salahnya sesekali waktu mengupayakan relaksasi diri yang dibutuhkan tubuh dan pikiran. Walaupun itu hanya seada-adanya saja, itupun tak apa. Judul kolase: "Relax"  8 April 2022 Kuala Tungkal, Indonesia

Ngeblog Lagi

Sudah sejak semingguan terakhir, sebenarnya saya berencana untuk ngeblog lagi di sini, di blog yang sudah lama sekali saya abaikan ini. Tak ada cerita yang bagaimana-bagaimana juga. Saya hanya ingin kembali membiasakan nulis di blog saja, meskipun sebenarnya di Instagram pun saya cukup rajin juga memposting tulisan.  Jadi dengan niatan tersebut dan juga ingin lebih sering melatih kemampuan dan  perpofma saya dalam menulis, saya pun merasa perlu mengeksekusi rencana ini agar tidak hanya berakhir sebagai wacana terpendam. Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan sekarang, walaupun seadanya dan biasa saja, saya sudah mulai merasa cukup senang bisa ngeblog lagi.

The Peanut Butter Falcon

Apa jadinya kehidupan seseorang jika seringkali dihabiskan untuk lari dari sesuatu? Tapi kali ini bukan perkara lari dari masalah, sebab dia sendiri lah masalah tersebut. Ini adalah cerita tentang Zak (Zack Gottsagen), seorang pemuda yang mengidap down syndrome di sebuah tempat semacam rumah panti sosial, yang belakangan baru diketahui namanya, Brittayven. . Disana ada banyak orang selain Zak, yang umumnya orang tua jompo. Hanya saja, Zak memang tampak cukup jadi perhatian paling khusus dari yang lain, akibat selalu berusaha melarikan diri dari panti. . Persoalannya cukup unik, Zak terobsesi untuk bertemu dengan Salt Water Redneck (Thomas Haden Church), seorang pegulat profesional seperti Smackdown yang diidolakannya dari menonton video kaset VHS berulang-ulang bersama kakek tua yang jadi roomate-nya, Carl (Bruce Dern). . Carl pula yang pada suatu kesempatan nantinya berhasil membantu misi Zak untuk melarikan diri dari panti, setelah sebelumnya juga sempat bersiasat den

Gulungan Kertas Kuning

Beberapa waktu lalu saya menemukan gulungan kertas kecil berwarna kuning, dari dalam saku belakang celana panjang saya yang baru kering dari jemuran. Dengan perlahan saya buka agar kertasnya tidak robek, lalu saya menemukan tulisan tangan saya yang khas, yang tidak cukup buruk namun tidak juga bisa dibilang bagus. Atau mungkin lebih tepatnya berkarakter sepertinya, entahlah. Kertas berwarna kuni ng itu tampak bertuliskan "Bagaimanpun yang ingin dikatakan, harus disampaikan!" Saya tak bisa mengingat pasti untuk apa dan bagaimana gulungan kertas tersebut sampai ada di dalam saku celana saya. Yang bisa saya tebak, mungkin saat itu saya mendapatkan ide tentang sesuatu namun baru terpikir serangkai kalimat pendek itu saja. Maka sudah pasti saya harus mencatatnya segera saja agar tidak lupa, dan bisa menggunakannya di lain waktu sebagai bagian dari ide untuk menulis. Mungkin itu puisi, atau apapun yang bisa saya tuliskan. Kita lihat saja.

Yang Dibuthkan Untuk Sukses

Ada yang pernah berpendapat, bahwa selain membutuhkan bakat dan usaha keras, untuk bisa membuka jalan menuju pintu-pintu kesuksesan, seringkali juga dibutuhkan sentuhan keberuntungan. Yang mana ini cukup langka. Sebab keberuntungan itu ada banyak jenisnya. Di antaranya ada keberuntungan berupa "waktu yang tepat" atau berupa "orang sebagai pembuka/penyambung jalan" atau ada pula yang menyebutnya sebagai "orang dalam". Meski ini agak lucu sebenarnya dan seringkali jadi berkonotasi negatif. Tak ada yang benar atau salah sesungguhnya, semuanya sah-sah saja di dunia ini. Karena siapapun berhak atas kesuksesan itu. Persoalan selanjutnya adalah bagaimana cara menggapainya? Sebab katanya, jalan masing-masing dari kita memang sudah tersedia jatahnya sendiri-sendiri. Maka dari itu ketika bakat dan usaha keras sudah cukup diperjuangkan dengan baik, mungkin memang butuh waktu yang tepat atau bertemu sosok berjasa pembuka jalan. Atau biarkan semesta bekerja