Langsung ke konten utama

Ada Ada Saja Kehidupan Ini


Hari ini saya memulai pagi dengan berangkat ke rumah sakit untuk mengambil antrian terapi mamak saya, yang memang rutin satu dua kali setiap minggunya.  Hari ini saya  agak telat jadi lah dapat nomer antrian 15. Alhamdulillah tapi tidak apa-apa, tidak terlalu jauh. Lagipula nomernya seringlah tidak dipanggil berdasarkan nomer antri, melainkan kehadiran saat proses pendaftaran administrasi. Tapi itupun nampaknya saya telat juga.

Seperti biasa di sela waktu menunggu, saya sedikit membagikan makanan kucing ke dua ekor kucing yang sering berada di area parkiran ambulan. 

Yang satu kucing jantan dewasa warna putih corak hitam, dan satu lagi kucing remaja betina warna putih dengan sedikit corak  hitam keabu-abuan di ekornya.

Saya sedikit kepikiran sampai saat ini saya belum memberikan nama untuk dua ekor teman kucing saya itu. Mungkin akan saya pulihkan nama segera. Tapi dipikir pikir apakah itu penting?

Entahlah, kita lihat nanti saja.

Selain itu, tak lama setelah memberi makan dua ekor kucing tersebut, saya mendengar ada suara anak kucing dari kejauhan, ternyata ada satu skor kucing yang agak mirip kucing anggora sebah bulunya yang agak lebat. Saya tidak sempat memberinya makan, sebab makanan kucing yang saya bawa memang tinggal sedikit dan itupun sudah habis dibagikan ke dua ekor kucing tadi. 

Setelah menggenggamnya dan sedikit membersihkan wajahnya kucing itu saya letakkan lagi di sekitar tempatnya saya temukan tadi, saya berbicara dengannya dan mendoakannya supaya ia sehat dan segera ada rezeki untuknya.

Selang beberapa waktu berjalan dalam penantian nomer antrian itu, rupanya masih ada suara anak kucing lagi yang terdengar tidak cukup jauh. Saya pun berjalan mencari cari arah suara, rupanya ada satu ekor kucing dalam kardus mie instan beralasan karung beras, dan satu lagi agak jauh berada di tengah jalan samping rumah sakit. Saya pikir Nampaknya kedua kucing ini sengaja dibuang  orang ke area rumah sakit, yang mana biasanya memang sering dilakukan orang dari dulu. Saya memang tidak pernah melihat langsung orang membuang kucing, hanya saja kucing yang banyak di sekitar area rumah sakit tidak mungkin datang tiba-tiba begitu saja, apalagi untuk anak-anak kucing kecil yang masih butuh induknya untuk menyusu. Miris memang kalau dipikir-pikir

Sepulang dari mengambil nomer antrian di rumah sakit, di jalan saya agak lucu melihat seorang laki-laki dewasa yang joging namun di selanya menghisap dan menghembuskan asap Vape. 

Saya tidak tau ingin berkomentar bagaimana, saya hanya merasa lucu sendiri saja dan tertawa. Kalau menghirup vapenya dalam keadaan santai dan berkegiatan lainnya sih saya mungkin akan merasa  normal dan biasa saja. Tapi kalau dilakukan saat sedang berolahraga kan komedi sekali. 

Kalau soal kucing hal mirisnya bikin sedih, nah perkara joging sambil ngevape ini mirisnya bikin lucu dan tertawa.

Ada ada saja kehidupan ini.

RABU, 10 JULI 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Pelajaran Dari Anak Kucing Calico

Persis pada hari Minggu sepekan yang lalu, saya dan adik bungsu saya sedang joging sore atau mungkin lebih ke jalan kaki sore. Seperti biasa dalam langkah yang berpacu itu, kami melakukan pembicaraan yang lompat-lompat, kadang membahas ini, nanti membahas itu. Lalu setelah sekitar 500 meter berjalan, kami melewati jalan setapak yang kiri kanannya masih banyak semakin belukar,  Tak lama berjalan saya seperti mendengar suara anak kucing. Semakin kami berjalan maju, suara itu semakin jelas terdengar, di pertengahan jalan setapak itu, di pinggirannya  ada seekor anak kucing kecil belang tiga atau kalau istilah kerennya kucing Calico. Saya dan adik pun heran di jalan yang sepi dan cukup jauh dari pemukiman warga, bagaimana mungkin ada anak kucing kecil sendirian? Saya ambil kesimpulan kalau kucing ini dengan sengaja dibuang oleh orang tidak punya hati dan bodoh pula. Ditambah lagi di dekat anak kucing yang kami temukan, ada kertas bungkus nasi yang mungkin dijadikan alas makanan un...

The Peanut Butter Falcon

Apa jadinya kehidupan seseorang jika seringkali dihabiskan untuk lari dari sesuatu? Tapi kali ini bukan perkara lari dari masalah, sebab dia sendiri lah masalah tersebut. Ini adalah cerita tentang Zak (Zack Gottsagen), seorang pemuda yang mengidap down syndrome di sebuah tempat semacam rumah panti sosial, yang belakangan baru diketahui namanya, Brittayven. . Disana ada banyak orang selain Zak, yang umumnya orang tua jompo. Hanya saja, Zak memang tampak cukup jadi perhatian paling khusus dari yang lain, akibat selalu berusaha melarikan diri dari panti. . Persoalannya cukup unik, Zak terobsesi untuk bertemu dengan Salt Water Redneck (Thomas Haden Church), seorang pegulat profesional seperti Smackdown yang diidolakannya dari menonton video kaset VHS berulang-ulang bersama kakek tua yang jadi roomate-nya, Carl (Bruce Dern). . Carl pula yang pada suatu kesempatan nantinya berhasil membantu misi Zak untuk melarikan diri dari panti, setelah sebelumnya juga sempat bersiasat den...