Langsung ke konten utama

Kenapa Menunda?


Dari yang bisa aku pelajari tentang kenapa sesuatu tidak bisa dilakukan dengan sempurna, bagus, atau minimal baik tanpa ada kesalahan yang terlalu berarti. Hal mendasar dan paling sering menjadi alasan penghambat langkah dalam mewujudkan dan melakukan sesuatu adalah menunda. Menunda ini tentu adalah akibat dari beberapa sebab.

Misalnya saja, karena merasa memiliki banyak waktu, ya dalam pikiran ini serasa membuat sebuah pemakluman bahwa "tenang saja karena waktu masih panjang". Padahal nyatanya tidak begitu, waktu selalu terbatas dan mustahil abadi. Itu sebabnya selalu ada istilah deadline di dunia ini.

Lalu selain itu, karena menganggap remeh suatu hal, menganggap mudah apa yang sedang dihadapi, entah tugas, pekerjaan, atau apapun itu. Dengan tidak sadar, kesombongan ego diri membutakan mata hati. Jelas sekali bahwa kecerobohan dan kelalaian sering terjadi sebagai dampak dari terlalu menganggap remeh suatu perkara.

Dan yang paling pamungkas kenapa sering terjadi penundaan adalah karena terlalu berharap menunggu waktu yang tepat. Seolah dalam pikiran terdoktrin untuk menanti saat-saat terbaik, yang mana akan ada atau akan tercipta situasi dan kondisi dengan keadaan yang terbayang begitu sempurna, di mana semuanya benar-benar bisa berjalan seperti apa yang diharapkan. Padahal kenyataannya, asal tahu sendiri saja, bahwa waktu yang tepat itu tidak ada dan tidak akan datang. Karena waktu itu tidak berjalan sesuai kehendak kita yang manusia ini. Jika pun memang ada, itu karena perlu persiapan khusus jauh jauh hari dan terencana.

Tapi tetap saja, waktu yang tepat dan saat yang sempurna itu tidak akan mudah datang atau tidak mudah terwujud bila tidak diri sendiri yang memulainya.

Jika menunda ini terjadi, apalagi sering dilakukan, artinya diri sendirilah yang lalai terhadap sebuah momentum di depan mata, di hadapan diri. Menurut banyak orang hebat nan bijak, keberhasilan lebih sering terjadi ketika sebuah momentum dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan sendiri waktu yang tepat itu. Lakukan segera yang perlu dilakukan, bukan karena waktu adalah uang. Lebih dari itu, karena waktu amat tak ternilai, karena waktu begitu berharga.

Sebenarnya, hey, aku tidak sedang membicarakan orang lain, aku sedang berbicara pada diriku sendiri dan kelalaian yang sering aku lakukan dalam hidup ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Menulis Dengan Baik

Dari dulu tuh semenjak pertamakali saya belajar komputer dan mengenal internet waktu SMA sekitar tahun 2005. Saat itu saya suka sekali membaca blog, atau mungkin bisa disebut jatuh cinta. Dulu itu YouTube tidak seperti sekarang, belum banyak tutorial ini dan panduan itu, ada tapi belum beragam referensi. Kreator videonya juga kebanyakan dari luar negeri , jadi ya benar benar memang sedikit referensi. Jika pun saat itu ada kreator video dari Indonesia, kebanyakan dari kalangan penulis, seniman, dan jurnalis,, namun dengan internet yang semakin berkembang, penulis blog juga mulai bermunculan dari waktu ke waktu, semakin banyak. Apalagi sejak era Raditya Dika berhasil membukukan blognya, ada banyak juga orang yang ingin mengikuti jalannya, ya siapa yang tak ingin ceritanya yang ramai dibaca di blog bisa dibukukan juga saat itu. Kalau kata orang orang sih, hidup dari passion, berdaya dan menghasilkan dari hal-hal yang gemar dilakukan. Bahkan saking terinspirasinya saya pun ingin seperti...

Lakukan Segera

Tanpa bermaksud menyinggung orang lain, entah kenapa menjadi malas itu rasanya begitu menggoda dan menghanyutkan. Sekali dua kali melakukannya, maka bersiaplah untuk kehilangan banyak hal. Tidak melulu soal uang namun berupa waktu dan kesempatan berharga yang kelak akan susah dilakukan jika memang tidak diprioritaskan. Tapi ya memang jalan kehidupan masing-masing manusia berbeda-beda. Dan ritmenya dalam mengerjakan sesuatu pun juga tidak tentu sama antara satu orang dengan yang lainnya. Malas boleh malas tapi malas yang beralasan pasti, capek, jenuh, mencari pengalaman baru, ataupun memikirkan sesuatu yang tidak biasa. Ya banyak caranya, dan mungkin banyak juga alasannya. Kalau malas yang menghanyutkan dan tidak berguna sama sekali mungkin diri kita sendiri yang tau bagaimana hal itu sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaanya. Apakah malah itu berdosa? Kenapa saya malas? Apakah kita tidak boleh malas? Apa yang bisa diperoleh dari malas?Bagaimana rasa malas bekerja? Kalau digali lebih jauh, pe...