Langsung ke konten utama

Kebaikan Adalah Proses


Babak baru perjuangan telah dimulai kembali. Dalam keadaan yang masih terasa suasana tahun baru ini, beriringan dengan setiap detail hal, saya mengibaratkan proses kehidupan selama satu tahun ke depan ini selayaknya
kertas putih kosong. Bukan tanpa alasan saya memilih hal tersebut.

Ya tumpukan kertas putih kosong, yang amat banyak tersusun berlembar-lembar itu, sepertinya akan menarik untuk dijadikan sebagai buku catatan harian.
Buku catatan harian yang sungguh tebal sekali untuk sekadar buku catatan harian biasa. Dan saya pikir, hal ini harus bisa berdampak luar biasa untuk diri saya sendiri.
Di mana saya meyakinkan diri pada tekad terdalam, bahwa saya tidak boleh membiarkan keseharian saya berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu yang berguna, minimal untuk diri saya sendiri. Ya hal baik yang bisa saya lakukan tiap harinya.
Dan adapun jika hal tersebut tampak kacau dan dirasa tak begitu memungkinkan untuk dilakukan sesering mungkin. Paling tidak satu saja, walau dalam perencanaannya nanti mungkin akan bermunculan ide-ide keren yang menarik juga berbagai terobosan hebat dengan intensitas kemunculan yang tak terprediksi tapi tetap saja selalu tak pernah sabar saya menanti-nantinya.
Sekali lagi, setidaknya semua ini bisa sejalan dengan kebaikan-kebaikan yang saya harapkan, karena selain itu, saya belajar untuk mengerti suatu hal, bahwa kebaikan juga adalah proses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...