Langsung ke konten utama

Stephen King Kepada Rusty Borgens


Dalam sebuah film berjudul Stuck in Love (2012), ada sebuah fragmen di mana seorang Stephen King yang sedang terlibat pembicaraan lewat telepon dengan karakter bernama Rusty Borgens, seorang remaja pendiam yang sedang menggemari dan serius mendalami kegiatan tulis menulis. Setali tiga uang dengan Samantha Borgens, kakaknya yang juga sama-sama mengikuti jejak ayah mereka, William Borgens yang kebetulan diceritakan sebagai sosok penulis terkenal.

Namun dalam hal menulis, walaupun banyak belajar dari ayah dan juga kakaknya, Rusty tidak tertarik untuk serta merta memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang bisa saja ia dapatkan untuk memuluskan jalannya.

Sedikit informasi, Stephen Edwin King atau Stephen King seorang penulis novel termahsyur asal Amerika Serikat yang umumnya lebih sering dikenal menulis kisah horor, fiksi ilmiah, dan fantasi.

Sejumlah karya-karyanya diperkirakan telah terjual lebih dari 350 juta eksemplar di seluruh dunia, dan sebagian di antaranya telah diadaptasi menjadi film layar lebar, film televisi, dan buku komik. 

Dalam pembicaraan mereka, Stephen King yang memang lebih dulu menelpon Rusty, awalnya menyampaikan kesan-kesannya terhadap tulisan Rusty yang ia dapat dari kakak Rusty, Samantha. Ya nampaknya Samantha memang sengaja mengirimkan tulisan Rusty kepada Stephen. Alasannya adalah agar Stephen bisa menilai sejauh mana tulisan Rusty karena selama ini Rusty hanya menyimpan tulisannya saja dan tidak begitu percaya diri untuk ditunjukkan ke orang lain. 

Stephen mengatakan mungkin masa depan Rusty akan cerah, karena ia merasa tulisan Rusty menarik & dia sangat menyukainya. Untuk itu ia memutuskan mengirim tulisan Rusty ke majalah fantasi & fiksi ilmiah yang biasa menerbitkan tulisnya, karena ia merasa penerbit itu cocok untuk Rusty. Stephen juga menyampaikan salam untuk William ayah Rusty. Ia mengatakan bahwa ia adalah penggemar berat Suit Monkeys, buku yang ditulis William.

Rusty sangat terkejut sekaligus terkesan saat itu. Selain karena Stephen adalah salah satu penulis panutan Rusty, ditelepon langsung oleh seorang Stephen King dan serius mendiskusikan karyanya adalah hal yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali. Hal itu terjadi begitu saja, tanpa ia rencanakan dan pikirkan sama sekali, jadi sudah pasti ia tampak kehabisan kata-kata untuk beberapa saat karena suasana membahagiakan itu 

Rusty menyampaikan bagaimana kekagamumannya pada Stephen King,  dan semua buku-buku karangannya. Terlebih lagi pada sebuah buku yang menurut Rusty begitu berkesan. Misalnya saja pada apa yang dikatakan Stephen King di bagian pembuka buku The Body. 

Tentang gagasannya mengenai "Hal yg paling penting adalah hal yg paling sulit diucapkan."

Ide itu begitu melekat dalam pikiran Rusty, dan menginspirasinya untuk terus menulis.

Bahkan sampai saat mereka hendak mengakhiri pembicaraan di telepon itu, Rusty masih saja seperti salah tingkah. Ia benar-benar merasakan kekagumannya yang nyata, bahagia sekali pastinya.

@30haribercerita #30haribercerita #30harimenulis #30HBC1807

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Menulis Dengan Baik

Dari dulu tuh semenjak pertamakali saya belajar komputer dan mengenal internet waktu SMA sekitar tahun 2005. Saat itu saya suka sekali membaca blog, atau mungkin bisa disebut jatuh cinta. Dulu itu YouTube tidak seperti sekarang, belum banyak tutorial ini dan panduan itu, ada tapi belum beragam referensi. Kreator videonya juga kebanyakan dari luar negeri , jadi ya benar benar memang sedikit referensi. Jika pun saat itu ada kreator video dari Indonesia, kebanyakan dari kalangan penulis, seniman, dan jurnalis,, namun dengan internet yang semakin berkembang, penulis blog juga mulai bermunculan dari waktu ke waktu, semakin banyak. Apalagi sejak era Raditya Dika berhasil membukukan blognya, ada banyak juga orang yang ingin mengikuti jalannya, ya siapa yang tak ingin ceritanya yang ramai dibaca di blog bisa dibukukan juga saat itu. Kalau kata orang orang sih, hidup dari passion, berdaya dan menghasilkan dari hal-hal yang gemar dilakukan. Bahkan saking terinspirasinya saya pun ingin seperti...

Lakukan Segera

Tanpa bermaksud menyinggung orang lain, entah kenapa menjadi malas itu rasanya begitu menggoda dan menghanyutkan. Sekali dua kali melakukannya, maka bersiaplah untuk kehilangan banyak hal. Tidak melulu soal uang namun berupa waktu dan kesempatan berharga yang kelak akan susah dilakukan jika memang tidak diprioritaskan. Tapi ya memang jalan kehidupan masing-masing manusia berbeda-beda. Dan ritmenya dalam mengerjakan sesuatu pun juga tidak tentu sama antara satu orang dengan yang lainnya. Malas boleh malas tapi malas yang beralasan pasti, capek, jenuh, mencari pengalaman baru, ataupun memikirkan sesuatu yang tidak biasa. Ya banyak caranya, dan mungkin banyak juga alasannya. Kalau malas yang menghanyutkan dan tidak berguna sama sekali mungkin diri kita sendiri yang tau bagaimana hal itu sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaanya. Apakah malah itu berdosa? Kenapa saya malas? Apakah kita tidak boleh malas? Apa yang bisa diperoleh dari malas?Bagaimana rasa malas bekerja? Kalau digali lebih jauh, pe...