Entah apa sebab-musababnya saya selalu senang sekali membuat aneka macam sesuatu, baik prakarya macam kolase gunting tempel, kolase digital, desain tipografi, yang berangkat dari ide "to late to regret" sebuah frase dalam bahasa Inggris yang jika dialih-bahasakan ke bahasa Indonesia artinya "terlambat untuk menyesal" ya kira-kira seperti itu, mudah-mudahan apa yang saya pahami benar. Jika pun salah, ya dengan kerendahan hati saya mohon bimbingannya untuk dikoreksi.
Saya merasa tertarik dengan frase ini karena terpikir bahwa apapun itu yang dibuat, dilakukan, dijalani, ketika hal tersebut sudah terjadi/berlalu maka tiada kata menyesal yang lalu terlantun jika terdapat kesalahan atau ketidak-sempurnaan di antaranya. Ya tiada penyesalan, karena jelas memang sudah terlambat ketika sesuatu telah dimulai.
Dan dari situ, hal yang sebenarnya lebih baik dilakukan adalah mengambil hikmah pelajaran dari setiap kesalahan dan ketidak-sempurnaan karya yang ada. Karena inspirasi dalam berkarya tidak hanya datang dari segala sesuatu yang sempurna, namun juga pada ketidak-sempurnaan tersebut. Lalu setelahnya, kita bisa membuat karya yang sama namun dengan kualitas yang sudah lebih baik lagi. Atau bisa juga dengan membuat karya yang baru dan benar-benar berbeda dari yang sebelumnya, dan tentu juga jauh lebih berkualitas.
Tetapi yang jauh lebih penting lagi daripada mementingkan kualitas saat di awal-awal pertamakali membuat sebuah karya dan sering pula kita lupakan adalah berkarya itu sendiri. Karena dengan lebih dulu berkarya / membuat sesuatu tanpa harus pusing memikirkan bagaimana kualitasnya, kita sudah membebaskan diri untuk berani berekspresi, berani berbuat, berani melakukan, berani untuk salah, berani untuk segala kemungkinan, baik itu kemungkinan yang kita harap-harapkan ataupun malah sebaliknya. Karena menurut para kreator ulung, inti dari berkarya adalah berproses. Berproses untuk terus memulai membuat sesuatu, mewujudkan apa yang kita inginkan, untuk perlahan demi perlahan menapaki jalan yang searah dengan cita-cita kita, sejalan dengan mimpi kita. Tapi jika kita tak memulai, tak berani melakukan apa yang diinginkan karena takut salah, takut jelek dan buruk., Padahal ya sudah pasti jelek, sudah pasti buruk, namanya juga belajar jadi butuh banyak proses dan jatuh bangun.
Tak ada orang di dunia ini yang langsung ahli dalam sesuatu saat baru memulainya. Jikapun ada, sepertinya hanya 1 banding 1000 orang, dan artinya itupun jarang terjadi. Jadi jika harus menyimpulkan ini semua, bahwa inti dari berkarya adalah berani memulai, berani berbuat, berani untuk salah, berani untuk terlambat menyesal. Karena penyesalan memang selalu datang terlambat kan? Jika di awal-awal ya pendaftaran itu namanya kata orang. Setidaknya begitu yang bisa saya simpulkan dari pengamatan selama ini.
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !