Setiap hari mungkin kita sering melihat ada banyak informasi negatif baik itu dari berita televisi, radio, surat kabar, media sosial, dan portal berita online. Jujur bila yang muncul setiap waktu selalu yang begitu saja, pasti rasa bosan dan muak seperti bersarang dalam dalam hati dan pikiran, jengah sekali.
Terlebih lagi jika, hal negatif itu berkaitan dengan generasi muda, siapa yang tak akan kepikiran tentang hal ini? Bagaimana tidak, generasi yang pada umumnya bergiat mengekplorasi segala potensi diri, yang berjuang mewujudkan mimpi-mimpinya, dan menjadi tumpuan harapan keluarga dan bangsa, jadi terjerumus pada perilaku negatif dan menyalahi norma yang ada. Tak perlulah dijelaskan apa-apa saja perilaku negatif itu, kita semua toh pasti sudah tahu.
Jika kita sadari mereka sebenarnya adalah korban kelalaian orang-orang di sekitarnya. Karen ini bukan hanya tanggung jawab keluarganya, tapi juga tetangga, kerabat, teman, guru, dosen, pemuka agama, politikus, pemerintah, dan semua orang-orang di negeri ini. Ya ini salah kita semua. Semua orang punya andil dalam membentuk watak manusia, mengawasi pergaulan, dan mengarahkannya pada hal--hal positif yang mereka butuhkan.
Ketika mereka jadi manusia yang baik apalagi dapat mengukir prestasi pada bidangnya masing-masing, pastilah ini akan berdampak baik pula pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Namun sebaliknya jika mereka terjebak dalam jalan yang salah, bukan hanya diri mereka yang akan rusak tapi juga melibatkan dunia sekitarnya. Bila kita tak sigap terhadap isu seperti ini, bukan tak mungkin akan terjadi pada diri kita dan orang-orang terdekat.
Seperti kata bang Napi, seorang tokoh rekaan dalam berita kriminal yang dulu pernah tenar, bahwa kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu tetaplah waspada dan peka pada lingkungan sekitar kita. Ingat waspadalah! Waspadalah!
#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #generasimuda
Terlebih lagi jika, hal negatif itu berkaitan dengan generasi muda, siapa yang tak akan kepikiran tentang hal ini? Bagaimana tidak, generasi yang pada umumnya bergiat mengekplorasi segala potensi diri, yang berjuang mewujudkan mimpi-mimpinya, dan menjadi tumpuan harapan keluarga dan bangsa, jadi terjerumus pada perilaku negatif dan menyalahi norma yang ada. Tak perlulah dijelaskan apa-apa saja perilaku negatif itu, kita semua toh pasti sudah tahu.
Jika kita sadari mereka sebenarnya adalah korban kelalaian orang-orang di sekitarnya. Karen ini bukan hanya tanggung jawab keluarganya, tapi juga tetangga, kerabat, teman, guru, dosen, pemuka agama, politikus, pemerintah, dan semua orang-orang di negeri ini. Ya ini salah kita semua. Semua orang punya andil dalam membentuk watak manusia, mengawasi pergaulan, dan mengarahkannya pada hal--hal positif yang mereka butuhkan.
Ketika mereka jadi manusia yang baik apalagi dapat mengukir prestasi pada bidangnya masing-masing, pastilah ini akan berdampak baik pula pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Namun sebaliknya jika mereka terjebak dalam jalan yang salah, bukan hanya diri mereka yang akan rusak tapi juga melibatkan dunia sekitarnya. Bila kita tak sigap terhadap isu seperti ini, bukan tak mungkin akan terjadi pada diri kita dan orang-orang terdekat.
Seperti kata bang Napi, seorang tokoh rekaan dalam berita kriminal yang dulu pernah tenar, bahwa kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu tetaplah waspada dan peka pada lingkungan sekitar kita. Ingat waspadalah! Waspadalah!
#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #generasimuda
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !