Langsung ke konten utama

Waspadalah! Waspadalah!

Setiap hari mungkin kita sering melihat ada banyak informasi negatif baik itu dari berita televisi, radio, surat kabar, media sosial, dan portal berita online. Jujur bila yang muncul setiap waktu selalu yang begitu saja, pasti rasa bosan dan muak seperti bersarang dalam dalam hati dan pikiran, jengah sekali.

Terlebih lagi jika, hal negatif itu berkaitan dengan generasi muda, siapa yang tak akan kepikiran tentang hal ini? Bagaimana tidak, generasi yang pada umumnya bergiat mengekplorasi segala potensi diri​, yang berjuang mewujudkan mimpi-mimpinya, dan menjadi​ tumpuan harapan keluarga dan bangsa, jadi terjerumus pada perilaku negatif dan menyalahi norma yang ada. Tak perlulah dijelaskan apa-apa saja perilaku negatif itu, kita semua toh pasti sudah tahu.

Jika kita sadari mereka sebenarnya adalah korban kelalaian orang-orang di sekitarnya. Karen ini bukan hanya tanggung jawab keluarganya, tapi juga tetangga, kerabat, teman, guru, dosen, pemuka agama, politikus, pemerintah, dan semua orang-orang di negeri ini. Ya ini salah kita semua. Semua orang punya andil dalam membentuk watak manusia, mengawasi pergaulan, dan mengarahkannya pada hal--hal positif yang mereka butuhkan.

Ketika mereka jadi manusia yang baik apalagi dapat mengukir prestasi pada bidangnya masing-masing, pastilah ini akan berdampak baik pula pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Namun sebaliknya jika mereka terjebak dalam jalan yang salah, bukan hanya diri mereka yang akan rusak tapi juga melibatkan dunia sekitarnya. Bila kita tak sigap terhadap isu seperti ini, bukan tak mungkin akan terjadi pada diri kita dan orang-orang terdekat.

Seperti kata bang Napi, seorang tokoh rekaan dalam berita kriminal yang dulu pernah tenar, bahwa kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu tetaplah waspada dan peka pada lingkungan sekitar kita. Ingat waspadalah! Waspadalah!

#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #generasimuda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Menulis Dengan Baik

Dari dulu tuh semenjak pertamakali saya belajar komputer dan mengenal internet waktu SMA sekitar tahun 2005. Saat itu saya suka sekali membaca blog, atau mungkin bisa disebut jatuh cinta. Dulu itu YouTube tidak seperti sekarang, belum banyak tutorial ini dan panduan itu, ada tapi belum beragam referensi. Kreator videonya juga kebanyakan dari luar negeri , jadi ya benar benar memang sedikit referensi. Jika pun saat itu ada kreator video dari Indonesia, kebanyakan dari kalangan penulis, seniman, dan jurnalis,, namun dengan internet yang semakin berkembang, penulis blog juga mulai bermunculan dari waktu ke waktu, semakin banyak. Apalagi sejak era Raditya Dika berhasil membukukan blognya, ada banyak juga orang yang ingin mengikuti jalannya, ya siapa yang tak ingin ceritanya yang ramai dibaca di blog bisa dibukukan juga saat itu. Kalau kata orang orang sih, hidup dari passion, berdaya dan menghasilkan dari hal-hal yang gemar dilakukan. Bahkan saking terinspirasinya saya pun ingin seperti...

Lakukan Segera

Tanpa bermaksud menyinggung orang lain, entah kenapa menjadi malas itu rasanya begitu menggoda dan menghanyutkan. Sekali dua kali melakukannya, maka bersiaplah untuk kehilangan banyak hal. Tidak melulu soal uang namun berupa waktu dan kesempatan berharga yang kelak akan susah dilakukan jika memang tidak diprioritaskan. Tapi ya memang jalan kehidupan masing-masing manusia berbeda-beda. Dan ritmenya dalam mengerjakan sesuatu pun juga tidak tentu sama antara satu orang dengan yang lainnya. Malas boleh malas tapi malas yang beralasan pasti, capek, jenuh, mencari pengalaman baru, ataupun memikirkan sesuatu yang tidak biasa. Ya banyak caranya, dan mungkin banyak juga alasannya. Kalau malas yang menghanyutkan dan tidak berguna sama sekali mungkin diri kita sendiri yang tau bagaimana hal itu sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaanya. Apakah malah itu berdosa? Kenapa saya malas? Apakah kita tidak boleh malas? Apa yang bisa diperoleh dari malas?Bagaimana rasa malas bekerja? Kalau digali lebih jauh, pe...