Langsung ke konten utama

Undian

Saat itu keadaan terasa begitu janggal saja, seketika membuat aku panik diliputi keheranan tak berkesudahan. Bagaimana tidak? Ketika tersadar dari tidur, seingatku sebelumnya aku sedang beristirahat sebentar dengan bersandar di bangku panjang dalam ruang tunggu pada sebuah bank swasta, akibat kelelahan menunggu giliran antri sedari pagi sekali. Seingatku aku memang berangkat saat jalanan masih cukup lebgang untuk pergi kerja.

Nah yang membuat aku bingung setelah terjaga, kenapa tiba-tiba saja lokasiku berbaring tadi jadi berubah, bukannya berubah posisi,  ini lebih dari itu. Mendadak saja aku terbangun dan sedang berada di atas sebuah kapal besar, kapal megah berwarna putih dengan les hitam. Kapal ini sepertinya sedang dalam sebuah perjalanan, ya aku sedang berada di atas laut. Laut lepas yang mana sejauh mata memandang tak akan kau dapati setitik pulau tampak d d di kejauhan.

Namun ada sedikit hal terbesit dalam pikiranku, rasa-rasanya kapal  ini sedikit familiar di ingatanku. Dengan tampilan juga desainnya yang terlihat futuristik, dan nampaknya juga dilengkapi pelengkapan serta peralatan canggih nan mewah di atasnya. Ada apa dengan semua ini? Apa aku sedang dalam mimpi? Apa iya? Tapi jika ini mimpi, ini sungguh terasa begitu nyata​, aku rasanya sulit percaya akan semua ini, aku benar-benar kebingungan dibuatnya, aku seperti pernah melihat kapal ini tapi dimana ya? Heran. 

Aku masih terus menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi dari setiap hal yang sedang berlangsung saat ini. Aku segera menggerakkan tubuhku bangkit untuk melihat sekitar, siapa tahu ada seorang yang bisa aku minta petunjuk dan memberi penjelasan kenapa aku tiba-tiba ada di sini? Di bawah langit tak berujung, di atas kapal megah berwarna putih yang megah yang mengapung di hamparan luas laut seolah tak bertepi ini. 

Lalu selang beberapa saat aku berjalan, handphone di saku kanan bagian depan celanaku terasa bergetar, diiringi lagu “Generasi Patah Hati milik sheila on 7” yang memang aku aku pilih sebagai nada pesanku. Dengan penuh  antusias aku segera merogoh saku celanaku untuk segera memeriksa handphone.

Setelah terburu-buru membukanya, ada sebuah pesan yang setelah aku buka ternyata berisi pesan: 

"Sellamat kepada saudara Langit Biru, sebagai nasabah baru yang beruntung, dengan ini kami beritahukan, bahwa anda telah memenangkan sebuah undian dengan hadiah, paket perjalanan eksklusif ke 7 benua di dunia selama 3 bulan kedepan dengan kapal pesiar Costa Cruises, juga dilengkapi dengan bonus akomodasi dan uang saku, sekali lagi kami ucapkan selamat"

“Apa? Undian? Jadi aku memenangkan undian? WAh apa ini serius?” Tanyaku bertubi-tubi, aku masih tak bisa percaya ini, benar-benar absurd. Dan setelah tak lama mencerna setiap keadaan demi keadaan yang berlangsung, sambil aku kembali mengingat lagi hal-hal yang aku lakukan, setelah beberapa saat fokus terdiam, aku baru sadar, kalo kapal ini adalah kapal pesiar yang aku lihat di leaflet bank swasta itu, yang sebelumny diinfomasikan sebagai doorprize untuk setiap nasabah baru yang beruntung. 

“Hahaha jadi aku benar-benar orang yang terpilih nih?" Aku masih larut dalam keherananan. Aku masih tak percaya keberuntungan ini berasal dari undian

#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #langitbiru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harus Berubah

Pagar Rumah Bang Ian Saya sadar bahwa kebiasaan yang saya lakukan sehari-hari banyak yang buruk. Mulai  dari sering begadang, ngemil, malas, berantakan, dan kucel. Seharusnya seiring waktu berjalan saya sudah bisa mengurangi ini semua. Sebab saya sudah pernah berniat untuk jadi orang yang lebih baik kedepannya sejak lama, dan itu termasuk juga dengan memperbaiki kualitas dan cara saya menjalani kehidupan. Dan sudah seharusnya hal ini bisa segera saya lakukan dengan baik. Saya ingin sekali memperbaikinya, saya ingin berubah, mudah-mudahan bisa segera saya lakukan sedikit demi sedikit.

No Execuse

Baiklah Saya akan memulai cerita baru Ketika saya mendapati kembali ingatan tentang blog saya, yang setahun lebih rasanya tak pernah terjamahi. Sebenarnya ada beberapa kali saya menyempatkan diri untuk log-in tapi itu pun hanya sekedar melihat juga mengamati keberadaan dan eksistensinya. Yang mana, siapa tahu selama saya hiatus ada banyak kunjungan yang khilaf ke blog saya. Walau mungkin sepertinya tak ada sama sekali, atau malah ada cuma tak berwujud manusia, hantu kan bisa saja tuh. Tapi kurang kerjaan sekali sepertinya kalo sampai hantu pun blogwalking ke sini. Gak ada urusan sama sekali gitu kan. Dan karena perihal itulah saya kadang merasa geli sendiri, sekaligus lucu, ngakak,  tertegun, lalu merenung, sedih, sampai terharu, komplit sudah haru-birunya. Perasaan campur aduk itu adalah akumulasi dari berbagai hal tak jelas yang terbayang dan terjadi. Di mana dalam satu tahun lebih itu, jelas sekali ada banyak kisah dari setiap waktu yang saya terlewati untuk bisa saya tulis...

Gulungan Kertas Kuning

Beberapa waktu lalu saya menemukan gulungan kertas kecil berwarna kuning, dari dalam saku belakang celana panjang saya yang baru kering dari jemuran. Dengan perlahan saya buka agar kertasnya tidak robek, lalu saya menemukan tulisan tangan saya yang khas, yang tidak cukup buruk namun tidak juga bisa dibilang bagus. Atau mungkin lebih tepatnya berkarakter sepertinya, entahlah. Kertas berwarna kuni ng itu tampak bertuliskan "Bagaimanpun yang ingin dikatakan, harus disampaikan!" Saya tak bisa mengingat pasti untuk apa dan bagaimana gulungan kertas tersebut sampai ada di dalam saku celana saya. Yang bisa saya tebak, mungkin saat itu saya mendapatkan ide tentang sesuatu namun baru terpikir serangkai kalimat pendek itu saja. Maka sudah pasti saya harus mencatatnya segera saja agar tidak lupa, dan bisa menggunakannya di lain waktu sebagai bagian dari ide untuk menulis. Mungkin itu puisi, atau apapun yang bisa saya tuliskan. Kita lihat saja.