Sekarang ini, ketika kita sudah memutuskan pilihan untuk hadir di internet dengan berekspresi, berkarya, berniaga, belajar, dan kegiatan lainnya di sosial media. Sebenarnya saat itu juga, kita harusnya sadar dan siap dengan segala hal dan kemungkinan atas respon dari apa yang kita lakukan dalam berinternet, khususnya bersosial media. Baik itu respon dari orang-orang yang pro dan juga yang kontra terhadap kita.
Di sinilah sebenarnya kita dituntut cermat dan sigap menyikapi respon-respon yang ada. Salah-salah respon berupa perbedaan pendapat, bisa jadi akan memicu terjadinya debat kusir yang tak tentu ujung-pangkalnya. Yang semakin kesini semakin tak jelas mana benar dan mana salah, karena semua pihak tetap bersikeras mempertahankan pendiriannya, meski dengan argumen yang meragukan dan sering kali ngawur.
Dalam keadaan seperti ini, ketika kedua belah pihak yang berbeda pendapat ini sama-sama ngotot atas apa yang mereka yakini benar, bukan tak mungkin hal-hal buruk bisa terjadi begitu saja. Bukannya bermaksud menakut-nakuti, tapi coba lihat dan amati sekitar kita. Selama ini, mungkin ada banyak sekali perbedaan pendapat, lalu ketika memanas berubah jadi perdebatan panjang, dan yang paling sial bisa saja akan berakhir jadi perkelahian.
Tentu saja kita semua tak menginginkan hal buruk terjadi apalagi sampai berkelahi. Namun kembali ketitik temunya, ini terjadi karena semua orang sering merasa dirinya paling benar sendiri. Yang satu merasa apa yang orang lain lakukan salah dan yang ia lakukan memiliki nilai kebenaran dibanding orang lain, begitupula sebaliknya.
Di sinilah sebenarnya kita dituntut cermat dan sigap menyikapi respon-respon yang ada. Salah-salah respon berupa perbedaan pendapat, bisa jadi akan memicu terjadinya debat kusir yang tak tentu ujung-pangkalnya. Yang semakin kesini semakin tak jelas mana benar dan mana salah, karena semua pihak tetap bersikeras mempertahankan pendiriannya, meski dengan argumen yang meragukan dan sering kali ngawur.
Dalam keadaan seperti ini, ketika kedua belah pihak yang berbeda pendapat ini sama-sama ngotot atas apa yang mereka yakini benar, bukan tak mungkin hal-hal buruk bisa terjadi begitu saja. Bukannya bermaksud menakut-nakuti, tapi coba lihat dan amati sekitar kita. Selama ini, mungkin ada banyak sekali perbedaan pendapat, lalu ketika memanas berubah jadi perdebatan panjang, dan yang paling sial bisa saja akan berakhir jadi perkelahian.
Tentu saja kita semua tak menginginkan hal buruk terjadi apalagi sampai berkelahi. Namun kembali ketitik temunya, ini terjadi karena semua orang sering merasa dirinya paling benar sendiri. Yang satu merasa apa yang orang lain lakukan salah dan yang ia lakukan memiliki nilai kebenaran dibanding orang lain, begitupula sebaliknya.
Tak ada masalah sebenarnya jika perbedaan pendapat dijalani dengan berdebat, toh berbeda pendapat itu wajar dan manusiawi kan? Tapi dengan syarat berdebat dengan sehat, sesuai porsinya masing-masing. Yang lebih mengutamakan argumen dengan logika atau penjelasan teori yang ada, daripada mengikuti nafsu dan perasaan yang terbawa amarah.
Jika begini, bagaimana azas demokrasi bisa hidup dengan baik dalam masyarakat kalau perbedaan pendapat selalu jadi pangkal perdebatan yang ribut rusuh, dan tak berujung. Mana demokrasinya?
#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #bedapendapat
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !