Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30.
Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah.
Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan punya usaha sendiri?", "Kapan liburan bersama keluarga?" Itu pertanyaan dari diri sendiri, bagaimana jika pertanyaan itu dari orang lain? Ya kalau sekali dua kali tentu bisa dimaklumi. Kalau sudah berulang-ulang dan membabi buta tanpa menghiraukan perasaan orang yang ditanyai, ini bisa jadi celaka bagi orang yang bertanya. Itu semua pasti membuat lelah hati dan pikiran, bayangkan dari satu pertanyaan ke pertanyaan lainnya, yang jika dituruti bisa-bisa tak akan ada ujungnya. Itu karena rasa ingin tahu tak bisa dibatasi.
Dan ketika semua pertanyaan-pertanyaan itu kembali pada titik mulanya, muncul lah pertanyaan yang begitu mengusik bagi mereka yang belum menemukan titik terang, "Bagaimana bisa menikah, punya anak, punya rumah, dan lain sebagainya, kalau calon pasangan hidup saja belum tampak batang hidungnya?".
Padahal menurut banyak orang dan tokoh terkenal seharusnya kita lebih baik berfokus memantaskan diri dengan meningkatkan kualitas pribadi kita dalam banyak hal dan terus menciptakan banyak kebaikan. Dan selanjutnya percayakan saja pada cara tuhan, karena cepat atau lambat yang dinanti pasti akan tiba di hadapan kita, di depan mata kita. Seperti sepenggal kutipan dari judul lagu pop yang sempat jadi hits di mana-mana "Jodoh pasti bertemu".
#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #pasanganhidup
Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah.
Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan punya usaha sendiri?", "Kapan liburan bersama keluarga?" Itu pertanyaan dari diri sendiri, bagaimana jika pertanyaan itu dari orang lain? Ya kalau sekali dua kali tentu bisa dimaklumi. Kalau sudah berulang-ulang dan membabi buta tanpa menghiraukan perasaan orang yang ditanyai, ini bisa jadi celaka bagi orang yang bertanya. Itu semua pasti membuat lelah hati dan pikiran, bayangkan dari satu pertanyaan ke pertanyaan lainnya, yang jika dituruti bisa-bisa tak akan ada ujungnya. Itu karena rasa ingin tahu tak bisa dibatasi.
Dan ketika semua pertanyaan-pertanyaan itu kembali pada titik mulanya, muncul lah pertanyaan yang begitu mengusik bagi mereka yang belum menemukan titik terang, "Bagaimana bisa menikah, punya anak, punya rumah, dan lain sebagainya, kalau calon pasangan hidup saja belum tampak batang hidungnya?".
Padahal menurut banyak orang dan tokoh terkenal seharusnya kita lebih baik berfokus memantaskan diri dengan meningkatkan kualitas pribadi kita dalam banyak hal dan terus menciptakan banyak kebaikan. Dan selanjutnya percayakan saja pada cara tuhan, karena cepat atau lambat yang dinanti pasti akan tiba di hadapan kita, di depan mata kita. Seperti sepenggal kutipan dari judul lagu pop yang sempat jadi hits di mana-mana "Jodoh pasti bertemu".
#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #pasanganhidup
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !