Cerita kemaren kan belum beres jadi mungkin ini aku ibaratkan adalah triloginya.
Aku aku merasa beruntung saat itu karna sudah ketemu mobil travel yang tujuannya sama denganku, Tungkal Ilir. Kenapa aku katakan beruntung? karena saat itu hari sudah hampir gelap, jam dihapeku sudah menunjukkan pukul 17.30an WIB, atau dengan kata lain yang lebih mudah dimengerti saat itu sudah kisaran setengtah 6 sore. Dan jelas itu sudah mendekati waktu magrib. Bagaimana mungkin aku rela berlama-lama menunggu mobil sampai magrib menjelang. Bukannya apa-apa, aku takut diculik.
Lanjut ketopik.
Dan setelah mobil itu berhenti dengan pasti dihadapanku, pak Supir itu turun dari singgasananya untuk datang menghampiriku. Dia lalu membukakan pintu mobil bagian tengahnya untuk mempersilahkan aku masuk. Awalanya aku sedikit terkejut, rupanya dikursi bagian tengah sudah ada yang mengisi. Tampak dua orang gadis yang duduk berdampingan akrab, sepertinya sepertemanan.
Tanpa bermaksud rasis dan lain sebagainya aku mau menjelaskan sedikit dari mereka masing-masing.
Gadis pertama, yang berada didekat pintu dihadapanku ini, mungkin bisa dicirikan berbadan sedikit gemuk, berbaju putih lengan panjang, celana hitam, sepertinya memakai jilbab tapi jilbanya dikalungkan dileher, mungkin itu trend hijabers terbaru kali ya. Dari gaya dan juga sikapnya yang sedikit heboh kalo bicara, sepertinya orang ini ceriwis. Sepertinya sih, tak ada maksud menyatakan sebuah kepastian. Lalu disisi sebelah sana berperwakan putih, sekilas terlihat imut, badannya ramping, celanja jeans biru, berbaju lengan panjang hitam, bermata sipit. Entah memang keturunan chinese atau KW nya, aku tak bisa memastikan itu dengan jelas. Dari tampang dan gayanya cukup okelah kalo diajak bertemansekalian modus kalo bisa. Sekilas bathin jomblo ini sempat terpikir, bolehlah kiranya jika aku ingin bertandang kehatinya. Kalo boleh sih, ya klo nggak boleh ya udeh, jangan nyolot gitu. Santai aja woy!
Saat hendak masuk ke mobil, aku sempat bertanya pendek pada supir "Duduk belakang ye ni?" Entah kenapa, dua orang gadis berteman itu yang terdengar antusias menjawab "Iye duduk dibelakang!" kata mereka kompak. Karna aku ini orangnya tergolong woles, santai, easy going, gak cerewet, baik juga rendah hati, ramah selalu, dan gak milih-milih. Terlebih lagi hanya untuk urusan tempat duduk didalam mobil seperti itu. Jadi lanjut aku cuma bilang "Oh okelah!" Jadi tanpa ada pikiran macam-macam, aku sebagai pendatang baru ini ya menurut sajalah. Walaupun sebelumnya aku kira, aku akan duduk disebelah gadis ceriwis. Atau diantara gadis ceriwis dan gadis mirip chinese tadi. Atau bisa juga kalo beruntung ditempatkan dipangkuan gadis chinese itu. Tapi rasanya tak mungkin juga, mustahil gadis itu mampu menahan priaganteng berbobot 75 kg ini kalo tak mau merasakan kram akut selama seminggu tujuh hari.
Aghhh aku capek, sebenarnya ini udah ngblank sih.
Sudah ah, bersambung lagi. Maaf kalo ini terasa sok penting.
Tanpa bermaksud rasis dan lain sebagainya aku mau menjelaskan sedikit dari mereka masing-masing.
Gadis pertama, yang berada didekat pintu dihadapanku ini, mungkin bisa dicirikan berbadan sedikit gemuk, berbaju putih lengan panjang, celana hitam, sepertinya memakai jilbab tapi jilbanya dikalungkan dileher, mungkin itu trend hijabers terbaru kali ya. Dari gaya dan juga sikapnya yang sedikit heboh kalo bicara, sepertinya orang ini ceriwis. Sepertinya sih, tak ada maksud menyatakan sebuah kepastian. Lalu disisi sebelah sana berperwakan putih, sekilas terlihat imut, badannya ramping, celanja jeans biru, berbaju lengan panjang hitam, bermata sipit. Entah memang keturunan chinese atau KW nya, aku tak bisa memastikan itu dengan jelas. Dari tampang dan gayanya cukup okelah kalo diajak berteman
Saat hendak masuk ke mobil, aku sempat bertanya pendek pada supir "Duduk belakang ye ni?" Entah kenapa, dua orang gadis berteman itu yang terdengar antusias menjawab "Iye duduk dibelakang!" kata mereka kompak. Karna aku ini orangnya tergolong woles, santai, easy going, gak cerewet, baik juga rendah hati, ramah selalu, dan gak milih-milih. Terlebih lagi hanya untuk urusan tempat duduk didalam mobil seperti itu. Jadi lanjut aku cuma bilang "Oh okelah!" Jadi tanpa ada pikiran macam-macam, aku sebagai pendatang baru ini ya menurut sajalah. Walaupun sebelumnya aku kira, aku akan duduk disebelah gadis ceriwis. Atau diantara gadis ceriwis dan gadis mirip chinese tadi. Atau bisa juga kalo beruntung ditempatkan dipangkuan gadis chinese itu. Tapi rasanya tak mungkin juga, mustahil gadis itu mampu menahan pria
Aghhh aku capek, sebenarnya ini udah ngblank sih.
Sudah ah, bersambung lagi. Maaf kalo ini terasa sok penting.
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !