Langsung ke konten utama

#‎NulisRandom2015 Hari ke-13 : Mendapat Kabar Baik (Lanjutan)

Begini saja, walau sebenarnya masih lumayan panjang bila harus dijelaskan. Akan aku persingkat saja. Jadi aku menangkap maksud dari rangkaian percakan kami via pesan dengan teman facebookku Fajri yang belum pernah kutemui ini. Bahwa, setelah dia melakukan beberapa pengamatan tentangku sebelumnya. Dia menyarankan aku untuk memasukkan CV ketempat kerjanya, untukku mengganti posisinya karna dari informasi terakhir setelah aku tanyakan alasannya mengajakku. Katanya dia sedang dipromosikan naik jabatan. Dimana sebelumnya dia bekerja sebagai desainer grafis untuk sebuah perusahaan lokal setempat yang bergerak pada lini industri Food & Beverage Service, dalam artian sederhana tempat melayani makanan & minuman. Semacam franchise gitu. Tapi ini franchise lokal setempat yang lahir disini, di Jambi ini langsung. Dan dari yang aku tau memang sedang berkembang terus. Setelah mendapat informasi menarik ini, aku merasa ini merupakan berita baik untukku juga masa depanku. Namanya hidupkan kan kita tentu ingin selali berkembang dan maju. 

Dan sepertinya inilah kesempatan untukku. Mungkin aku tak langsung mengiyakan ajakannnya, bukan berarti aku tak tertarik. Karna tadi aku bilang kesempatan tentu aku menganggap ini patut aku aku coba, Hanya saja, karna aku masih sedang bekerja ditempat kerjaku saat ini, aku sampaikan padanya untuk memberiku waktu untuk mempertimbangkan tawarannya, dan tak lupa aku ingin menyampaikan hal ini juga pada bos ku saat ini. Dengan maksud supaya tak ada kesalah pahaman diantara kami jikalau aku ingin mengundurkan diri dari tempatnya. Aku yakin bosku pasti menyerahkan mana keputusan yang baik untukku dan masa depanku. Entah itu ingin bertahan ditempatanya atau memilih untuk melangkahkan kaki dan bergerak maju ditempat kerja yang baru. 

Dan beberpa waktu lalu, aku sudah menyampaikan hal tersebut pada bosku, dan syukurlah dia bisa mendengarkan apa yang aku sampaikan. Tentunya dari percakapan antara aku dan bosku, ada tersirat bahwa sebenarnya dia ingin aku bertahan dulu ditengah surutnya produktivitas usahanya saat ini. aku pun memaklumi hal itu. Hanya saja, disisi lain, ini adalah kesempatan besar bagiku untuk mengembangkkan karir dan mimpi-mimpiku. Karna tak merasa berhak untuk memutuskan hal itu, ditambah lagi memang tak ada surat keterangan kontrak kerja yang mengikat, bosku menyerahkan keputusan ditanganku. Dari situ dia memintaku untuk memikirkan hal itu masak-masask dahulu, ya dengan keputusanku untuk memasukkan CV ku berdasarkan saran Fajri itu, bukan berarti juga aku langsung diterima disana. Tentunya akan melalui proses juga. Kalopun pengajuan CVku atas kepindahanku ketempat baru memang sudah didepan mata dan diterima. bukan berarti mutlak akan merubah kehidupanku langsung menjadi baik dan maju. Namun bertahan juga tidaklah sebaliknya, pelajaran dan hikmah pasti ada dari masing-masing pilihan pastinya.

Sejak hampir dua mingguan inilah aku aku mencoba memikirikan semua ini dengan cermat dan penuh pertimbangan. Tiap waktu dari mulai detik, menit, jam, disiang hari dan malam pun aku selalu mencerna dengan baik yang terbayang dipikiran. Selain membicarakan ini kepada teman kerjaku saat ini, aku juga mengutarakan hal ini pada keluarga. Dari yang aku rasakan setelah berdiskusi pendek dengan mereka, mereka sepenuhnya mendukung keputusan dan pilihanku. Apakah bertahan atau mencari pijakan baru. Mereka selalu mendukung apa yang menjadi keinginanku, asalkan itu baik dan bermanfaat untukku kata mereka. Kemungkinan 2-3 hari kedepan aku sudah akan memutuskan pilihanku. Apakah tetap bertahan, atau mencoba kesempatan itu? kita lihat saja nanti.

Do'akan aku  :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami.

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk