Langsung ke konten utama

#‎NulisRandom2015 Hari ke-11 : Asal Banget


Lalu siapa pula yang akan melanjutkan tiap-tiap tulisan di sini nantinya?  Apa iya dia bisa saling merangkai kata sendiri? Bilamana pun mungkin itu terjadi, alangkah baiknya kalo setiap hari ia seperti itu. Dan andai ada fitur autowrite di blog ini, sungguh santai sekali rasanya perkara menulis di blog. 

Soalnya malam ini sepertinya masih sama seperti kemarin, aku masih merasakan kurang bergairah, kurang srek untuk menulis dengan mengalir. Mungkin masih karna efek sehabis sakitku itu, atau mungkin juga faktor lain ya? Bisa sajakan kalo ternyata aku ini butuh liburan dan istirahat total dulu dari hiruk pikuk dunia kerja yang baru aku rasakan perjuangangnnya.

Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, memangnya dunia kerjaku sudah sampai sebatas mana sampai mengagendakan waktu liburan? padahal belum juga genap tiga tahun aku memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah. Mungkin ini efek kebanyakan mengamati informasi dan artikel traveling kali ya! Jadi muncul sugesti dalam alam bawah sadarku untuk mengangkat ranselku, dan melangkahkan kaki menuju berbagai tempat yang ada.
Lalu dengan lantang bernyanyi dan berteriak "Libur telah tiba, libur telah tiba, hatiku gembira!" Maunya sih, tapi sepertinya praktek tak akan semudah membayangkan semua itu. Tap tapi tapi, kalo ada yang mau ngajak (yang pasti bayarin), apalagi menawarkan sponsorship untuk sebuah perjalanan liburan boleh deh, dengan senang hati aku menerimanya. Rezeky kan tak boleh ditolak!

Banyak persiapan tentunya yang harus dipikirkan secara matang dan cermat, jika ingin berpetualang ala-ala traveller diacara-acara travelling itu. Selain uang yang katanya bukanlah hal utama yang diperlukan untuk jadi traveller, Melainkan mental dan pemahaman akan dunia travelling itu sendiri. Tentang bagaimana kita memaknai dan banyak mengambil pelajaran dari setiap perjalanan. Tentang bagaimana sikap kita memperlakukan dan menghargai lingkungan serta kebudayaan sekitar.

Gilaaa udah kayak pengamat aje nih omongan, padahal selama ini cuma kebanyakan nonton tivi, baca buku, dan googling. Dasar anak muda ganteng, maunya yang mudah, enak dan serba instan terus. Mie goreng kali!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...