Langsung ke konten utama

#‎NulisRandom2015 Hari 1 : Bermula


Dalam rangka ikut meramaikan sebuah tantangan menulis dari nulisbuku.com sebuah halaman facebook yang diprakarsai oleh website kepenulisan & penerbitan dengan nama yang sama, nuisbuku.com dengan mengusung topik #NulisRandom2015. Sebenanrnya ini bukan mutlak sebuah tantangan untuk sebuah kompetisi dan persaingan, lebih kepada ajakan ataupun seruan untuk bisa mencoba konsisten menulis setiap hari, setiap waktu selama satu bulan penuh, demi  melatih kreatifitas dan produktivitas dalam menuangkan gagasan serta ide apapun melalui media tulisan itu sendiri. 

Event ini dicanangkan akan berjalan selama satu bulan penuh. Dan mulai tepat  hari ini, yakni tertanggal 01 Juni 2015 sampai dengan 30 Juni 2015 kegiatan ini dimulai. Bahkan bisa saja dipenghujung bulan juni tanggal 30 nanti, dengan spontan event dunia maya ini diperpanjang ke bulan selanjutnya, dan selanjutnya, dan selanjutnya. Atau bisa saja dperpanjang selama satu tahun penuh menulis dengan topik #365HariNulisRandom. Bukan tak mungkin kan? bisa saja kan? siapa tahu para penggagas program #NulisRandom2015 dari NulisBuku.com menemukan ide cemerlang karna melihat antusiasme para simpatisan penulis yang membludak. Who knows?



Adapaun tema menulisnya sendiri tidak ditentukan alias bebas, ya bebas-sebebasnya. Bahkan jumlah halaman maupun banyaknya paragraf tidak diberi keharusan dan ketentuan syarat khusus.. Seperti yang diinformasikan di halamannya  pada tanggal 28 Mei 2015 lalu. Adapun satu-satunya syarat yang diterangkan distatus yang diposting saat itu adalah TIDAK ADA SYARAT. 

Maka dari itu tidak adanya syarat yang khusus dan mengikat dari event ini, saling bersinergilah dengan tema ataupun topiknya #NulisRandom2015 itu. Bebas menulis, menulis bebas, apapun itu. Itulah yang sedang akan berlangsung selama satu bulan kedepan. Dan semua bermula pada hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p