Langsung ke konten utama

Resolusi

gambar : dokumen pribadi

Eh aku baru sadar, aku punya janji hari ini. Sejak tadi pagi-pagi sekali, aku sudah berencana untuk ngeblog hari ini. Ya bahkan aku membuat ini menjadi semacam janji yang harus aku tepati. ini memang harus aku tepati.

Sebenarnya sejak awal januari kemarin aku sudah menargetkan untuk hal ini. Menuliskan tentang resolusiku ditahun ini, ya benar RESOLUSI. Biasanya orang-orang memang sibuk menyiapkan resolusi mereka menjelang akhir tahun, berbarengan dengan proses perenungan diri. Atas apa yang saja yang telah dicapai ditahun sebelumnya sehingga bisa lebih ditingkatkan ditahun berikutnya, atau bisa juga mengingat kesalahan,  kekeliruan yang harus segera diperbaiki agar tidak terulang ditahun yang akan datang. Apakah begitu? kira-kira begitulah. Mungkin kita bisa menyebutnya sebagai masa Introspeksi, masa introspeksi yang bersiap untuk sebuah masa peralihan atau kita sebut saja transisi.

*memang sedang berusaha memasukkan semua istilah-istilah semacamnya, entahlah apa maksud hati ini, mungkin saja dengan begitu aku bisa menemukan tulang rusukku yang hilang. 

Biasanya dalam masa introspeksi dan masa transisi itulah mereka menyusun dan mempersiapkan rencana juga harapan-harapan kedepannya. Entah itu karir, masa depan, hubungan keluarga, pertemanan, bahkan sampai mempersiapkan teori percintaannya masing-masing. Hampir semua orang rasanya memikirkan akan hal ini setiap menjelang akhir tahun. Hanya saja sebagian orang ada yang memikirkannya secara serius sehingga terencana betul, sebagian orang ada yang sebenarnya juga memikirkan planingnya kedepan namun tidak mengagendakannnya secara serius. Santai saja, let it flow katanya, padahal sih mikirin juga. Dan sebagian lagi, orang yang tak begitu peduli dengan sebuah perencaan hidup, mereka ini golongan orang-orang yang merasa dirinya merdeka, yang tak mau terkekang oleh bentuk tirani apapun. *tsahhh

Memang ada orang-orang yang ada dijalur seperti ini, mungkin ini adalah orang-orang yang percaya bahwa hidup itu rahasia tuhan, dan berdasarkan keputusan tuhan, jadi apapun yang direncanakan sudah pasti harus mendapat persetujuan dan ketetapan tuhan dulu. Orang yang terakhir ini berjuang untuk hidupnya hari ini, sedangkan hari esok adalah rahasia esok. Apa mungkin begitu? anggap saja iya.

Ngomong panjang lebar, aku jadi lupa apa yang mau aku fokuskan karna sudah sok serius tadi, padahal entah apa yang ada dalam pikiranku ini. 

Diakhir tahun 2014 lalu orang lain sepertinya banyak orang yang menjadwalkan resolusinya masing-masing untuk tahun ini. Dan mungkin aku sedikit terlambat, ya walaupun tak begitu terlambat, setidaknya ini masih awal tahun walaupun saat mulai menulis masih jam 11 tertanggal 31 januari, dan karna berhenti-berhenti jadi skarang sudah jam 00:15 Wib dan ini sudah masuk tanggal 1 februari. Inipun rasanya belum begitu terlambat untuk suatu perencanaan Resolusi.

Pada desember akhir tahun lalu, sebenarnya aku sudah punya beberapa visi dan misi ditahun 2015 ini. Namun saja, saat itu aku selalu saja terhanyut oleh suasana dan menyianyiakan kesempatan dan waktu. Nah agar tak benar-benar terlambat, nampaknya ini memang harus aku galakkan diriku untuk bisa menyegerakan diri atas apa yang mesti direncakan kedepannya. 

Kemarin aku ingat, aku ingin bisa segera mendalami pemahamanku pada dunia desain layout, itu seperti janji yang aku ingkari diriku sendiri. Lalu belajar, memahami, dan mendalami desain lebih banyak, meski itu dengan cara otodidak sekalipun. Soalnya ilmu yang aku miliki saat ini sepertinya belum ada apa-apanya, masih terpaut pada yang itu-itu saja, rasanya seperti tak ada peningkatan drastis. Tapi mungkin itu karna aku juga sih yang serius dan konsisten untuk sesuatu yang aku pelajari. Ah masalahku selalu tentang itu-itu saja, konsisten dan fokus, fokus dan konsisten. Kenapa sulit sekali untuk aku bisa mantap pada jalur yang aku rencankan. Selalu ujung-ujungnya mentok dan stagnan.

Tapi ini tak bisa dibiarkan begitu terus, aku tak bisa membiarkan hidupku selalu bermasalah dengan ketidak fokusan dan tidak konsisten itu, masalahku selalu itu sih. Sekarang sudah saatnya jiwa-raga ini kita revolusi mental. Hahaha *upss Sudah waktunya aku berkembang lebih baik. Setidaknya aku bisa jadi orang yang lebih baik daripada aku yang dulu. Semakin sehat jiwa-raga, bisa mengontrol diri lebih baik, lebih banyak belajar, belajar apapun itu asal berguna untukku. lebih rajin sholat dan meningglakan kebiasaan menunda-nunda itu (berlaku untuk semua hal), lebih hemat, kurangi makanan berlemak dan kolesterol, kurangi berat badan sedikit, bahaya juga kalo makin gemuk ini. -_- Semoga gaji bertambah (kalo bisa sih), rajin ngeblog, banyak baca dan tuntaskan baca buku yang numpuk dibeli tapi tak selesai dibaca itu. Walau belum begitu banyak tapi sayang juga kalo dibeli-dibeli tapi gak selesai dibaca.  Pokonya sayangi diri, sayangi kantong. Selain itu semoga ditahun ini juga kegantenganku bisa bermunculan, kalo perlu sih bisa jadi permanen.  Dan tentunya semoga PDKT online kepada gadis pujaan hati via chat itu semakin oke. Hey kamu, kamu telah membawa lari hatiku, dan kamu harus bertanggung jawab atas yang terjadi ini!!!


Komentar

  1. Jomblo menbgejar cinta si gadis online. Hahahahahaha....
    Dikasih deadline dong biar cepet kekejar, entar dia larinya ngebut malah ilang lho.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang ini jg lg usaha, support terus yak hahaha

      Hapus

Posting Komentar

attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Pelajaran Dari Anak Kucing Calico

Persis pada hari Minggu sepekan yang lalu, saya dan adik bungsu saya sedang joging sore atau mungkin lebih ke jalan kaki sore. Seperti biasa dalam langkah yang berpacu itu, kami melakukan pembicaraan yang lompat-lompat, kadang membahas ini, nanti membahas itu. Lalu setelah sekitar 500 meter berjalan, kami melewati jalan setapak yang kiri kanannya masih banyak semakin belukar,  Tak lama berjalan saya seperti mendengar suara anak kucing. Semakin kami berjalan maju, suara itu semakin jelas terdengar, di pertengahan jalan setapak itu, di pinggirannya  ada seekor anak kucing kecil belang tiga atau kalau istilah kerennya kucing Calico. Saya dan adik pun heran di jalan yang sepi dan cukup jauh dari pemukiman warga, bagaimana mungkin ada anak kucing kecil sendirian? Saya ambil kesimpulan kalau kucing ini dengan sengaja dibuang oleh orang tidak punya hati dan bodoh pula. Ditambah lagi di dekat anak kucing yang kami temukan, ada kertas bungkus nasi yang mungkin dijadikan alas makanan un...

The Peanut Butter Falcon

Apa jadinya kehidupan seseorang jika seringkali dihabiskan untuk lari dari sesuatu? Tapi kali ini bukan perkara lari dari masalah, sebab dia sendiri lah masalah tersebut. Ini adalah cerita tentang Zak (Zack Gottsagen), seorang pemuda yang mengidap down syndrome di sebuah tempat semacam rumah panti sosial, yang belakangan baru diketahui namanya, Brittayven. . Disana ada banyak orang selain Zak, yang umumnya orang tua jompo. Hanya saja, Zak memang tampak cukup jadi perhatian paling khusus dari yang lain, akibat selalu berusaha melarikan diri dari panti. . Persoalannya cukup unik, Zak terobsesi untuk bertemu dengan Salt Water Redneck (Thomas Haden Church), seorang pegulat profesional seperti Smackdown yang diidolakannya dari menonton video kaset VHS berulang-ulang bersama kakek tua yang jadi roomate-nya, Carl (Bruce Dern). . Carl pula yang pada suatu kesempatan nantinya berhasil membantu misi Zak untuk melarikan diri dari panti, setelah sebelumnya juga sempat bersiasat den...