Langsung ke konten utama

Kemarin Malam di Toko Sepatu

foto ilustrasi

Kemarin malam sepulangku dari toko buku, diperjalanan aku singgah di toko sepatu, nampaknya sedang ada sale. karna tertarik aku pun mendekati toko itu dan masuk diatara kerumunan pemuda yang juga sedang memilah-milih sepatu yang ada. dan ketika aku telah berada dalam toko itu, aku mulai memperhatikan setiap sepatu yang ada disana, mencari mana yang menarik. lalu sesaat aku sedang melirik-lirik keberbagai sudut ruangan yang dikelilingi sepatu itu, akhirnya mata tertuju pada jejeran sepatu converse chuck taylor, mungkin ini sale cuci gudang kali ya, sepatunya agak berdebu soalnya, tapi walau begitu sepatu ini tetap selalu tampak keren. setelah beberapa saat melihat-lihat, aku pikir kebetulan pula sepatuku sudah mulai butut, tanda-tandanya terlihat dari makin menipisnya sol sepatuku dan selain itu ada robekan  kurang lebih sepanjang 4-5cm, sepatuku yang sekarang ini sih modelnya mirip lah dengan chuck taylor itu, tapi bukan kw alias tiruannya, modelnya memang sama, atau bisa kita sebut sama persis, cuma beda merk dan warna saja, warnanya sih hitam pekat tanpa ada les dan embel-embel warna lain, seluruhnya hitam, dan kalo merknya sih hanya produksi dalam negri ini kayaknya, ya tapi yang kualitasnya hampir sebandinglah dengan chuck taylor itu, kenapa aku katakan sebanding karna sepatuku saat ini, sudah aku beli dan pakai sejak aku kelas 2 SMA dulu, ya sepertinya saat itu sudah berlalu sejak 6-7 tahun lalu lah, dan itu juga sering aku pakai. jadi tak mengapa rasanya jika aku bandingkan dengan sepatu termahsyur sejagat raya itu kan!

Oh iya, untuk beberapa saat aku hanya melihat dari jarak 1 meter, aku hanya berusaha mengamati terlebih dahulu apakah ini sepatu converse asli atau kw, soalnya sepatu model chuck taylor ini begitu banyak produk tiruannya, eh walau banyak tiruan sekali lagi aku ingatkan ya, sepatuku bukan versi kw dari coverse chuck taylor ya.

Setelah itu perlahan aku mendekat kearah pajangan sepatu-sepatu chuck taylor tadi, ada yang semata kaki juga ada yang diatasnya, ada beberapa sepatu yang aku pegang untuk kembali aku amati dengan seksama, oh ini asli kok pendapatku. dan sebenarnya aku tak sempat menanyakan berapa potongan harga dari sepatu-sepatu itu, karna sesaat aku teringat sesuatu sambil tersenyum sendiri, bukankah aku harus menabung!

aku pikir mungkin dilain kesempatan saja kali ya. lalu setelah itu aku pulang meninggalkan pramuniaganya yang menatapku penuh harap agar segera membeli dagangannya, namun nyatanya aku pulang undur diri lalu menghilang lang lang lang...

Komentar

  1. wah...
    kalau saya pasti udah gelap mata.
    tapi kalau dipikir emang lebih baik kalau menggunakan uang dengan bijaksana juga sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ceilah...
      nama blogku masuk daftar blogwalking *terharu *ngusap ingus

      Hapus
    2. klo utk beberapa barang lain yg ingin dibeli sih aku bisa saja tahan bang,
      cm klo ketoko buku wah ini berat banget godaanya, setiap judul buku rasanya ingin dimiliki, apa engkau jg begitu bang? hahahaha

      walau ada beberapa buku yg sudah dibeli tapi belom dibaca sampai sekarang,
      dibeli krn takut kehabisan nantinya -_-

      hahahaha ya walau belum banyak daftar blogwalking inilah apresiasiku bang,
      sebenarnya dulu banyak cm gk inget. nah krn diantara yg lain yg sering dikunjungi salah satunya ya blog pak guru gokil ini ya knp tidak aku sisipkan sebagai relasiku sedappp

      Hapus
    3. relasi?
      keren banget bahasanya.

      Hapus
    4. iya bang.

      teman ibaratnya relasi, relasi dalam memetik inspirasi :)

      Hapus

Posting Komentar

attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p