Langsung ke konten utama

Semoga Jalanku Tercerahkan

Beberapa waktu kemarin-kemarin kan kalo gak salah, aku pernah bilang kalo aku sempat masuk dalam masa training untuk pekerjaan yang aku lamar sebagai seorang layout editor, dan setelah tak lama itu kalo gak salah aku juga pernah bilang kalo aku batal  untuk mengambil pekerjaan itu karena sesuatu yang dulu pernah tak mau aku jelaskan. Lalu kenapa lagi aku mengulasnya kali ini? aku bukannya mau mengulas hal itu lebih jelas dan tajam setajam silet. * Nah loh

Bukan, Bukan itu. Aku tak akan banyak mengupas momen tak menarik itu. Sebenarnya tak begitu ada hal yang krusial dan sensitif yang lahir dari itu, cuma aku tak mood saja menjelaskannya. Intinya, aku tak jadi menjalani pekerjaan itu.  Nah jadi untuk sekarang ini aku mau sedikit berbagi cerita tentang beberapa waktu ini aku mencoba melakukan manuver untuk sebuah Aksi MENCARI pekerjaan baru. Pekerjaan Baruya BENAR, pekerjaan baru! Dan sekarang ini kan aku masih bertugas sebagai Operator warnet tuh, tapi walaupun begitu, pekerjaan ini cukup menarik dan menyenangkan rasanya (karna Bisa internetan gratis + dapat duit), Tapi aku berpikir dengan seperti ini rasanya tak akan ada progres, pengalaman, dan tantangan untuk kehidupanku. Dan tepatnya 25 April 2014 lalu aku yang di facebook berteman dan sudah join dengan sebuah akun fanspage Penerbit Dan Percetakan Salim Media Indonesia. 

Eh tunggu sebentar, barusan aku melihat secara menyeluruh Postingan tulisan diblog ku ini. Wah rupanya hal inil sudah cukup banyak aku jelaskan kemarin di Harapan Terkini ini. Ya ampun, ya Sudahlah aku malas juga menghapus dan mengulang semua ini, lansung saja, kemarin kan aku disarankan untuk coba  mengirimkan portofolio desain Yang pernah aku bikin kepada Salim Media IndonesiaDan untunglah dihari Minggu tanggal 6 kemarin, akhirnya mereka membalas pesanku " link portofolio sdh Kami buka ... desainnya bagus2 .. jika memungkinkan, tlg dilengkapi. curriculum vitae Terima Kasih ". Setelah membaca balasannya yang mana dari respon yang aku dapat rasanya itu adalah sesuatu yang baik menurutku.

Dari respon baik yang dapat aku tangkap, aku pun pun menanyakan sesuatu kembali "CVnya dikirim dalam format ap pak? word atau pdf? begitu pertanyaanku lagi pada pihak SMI, "keduanya boleh.. trmksh" ya otomatis dari situ, aku yang merasakan ini adalah sesuatu yang positif dan cukup memberikan kabar baik walaupun be,um secara pasti aku diterima. Tapi secara perkiraan, aku rasa aku sudah mendapatkan persentase respon dan kebaikan 50-60% (entah petugas sensus mana yang meneliti hal ini). Aku pikir ini memang sebuah kebaikan dan patut disyukuri.

Dan sebenarnya aku yang saat mempersiapkan berkas lamaran sebagai layout-editor dikoran daerah kemarin-kemarin itu, sudah membuat sebuah CV alias Curriculum Vitae sebagai persyaratan melamar yang biasa dijadikan standard pada umumnya. Bermodal berkas CV yang masih ada itu, tentunya dengan sedikit membaca dan mengamati sekali lagi, kalo-kalo ada tulisan yang mengalami kesalahan pengetikan dan kekhilafan oleh jari-jemariku.
Dari situ aku melaukan beberapa perbaikan dan menambahkan sesuatu. Dan setelahnya aku Pikir CV ku sudah siap dikirim. Sebelum mengirimnya langsung aku coba berpikir sejenak untuk bertanya pada diri sendiri, "apakah ini sudah layak dan benar penulisannya ya?" "kalo-kalo saja masih ada sesuatu yang mengalami banyak kekurangan disini-situnya, bisa gawat ini!". Pikirku

Ya AKU bismillah Saja lah, mudah-mudahan semua ini akan membawa kabar baik nantinya. Semoga saja

Dari hasil setelah lvseena mengiriminya tanggal 7, tepatnya malam semalam, Aku masih belum mendapatkan balasan dari Bapak pihak Salim Media Indonesiat Itu. Aku rasa saat ini rasanya lebih baik jika aku banyak berdo'a dan optimis, Semoga diberikan jalan kemudahan Disana. Aamiin

Dan rasanya waktu yang tepat saat ini hingga besok menjelang, ya jelas menanti respon dan kabar baik dan gembira dari bapak pihak Salim Media Indonesia ITU. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Sakit

Hari ini mungkin saya akan pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu  saya dirawat di rumah sakit di daerah saya RSUD KH. DAUD ARIF Kuala Tungkal ini dengan diagnosis Asma dan Infeksi Paru / Pneumonia. Saya dirawat tepatnya mulai dari malam Minggu 12 April  2025 lalu, di mana sebelumnya pada waktu menjelang magrib sepulang saya bekerja saya terlebih dulu datang berobat ke klinik Ananda Medika yang terdekat dari rumah saya di jemput dan sekaligus diantar adik saya. Hanya saja karena kondisi saya saat itu dirasa cukup kritis maka saya dirujuk secepatnya ke rumah sakit, dan hari perawatan pun berjalan sampai hari ini. Adapun kondisi kesehatan saya sudah cukup membaik dari hari ke hari. Dan hari ini saya juga  berharap bisa segera pulang karena sudah mulai merasa bosan. Sebenarnya saya sudah mengidap asma sejak lama sekali, sudah dari dulu kala, sudah semasa kecil, sudah seumur hidup ini. Jadi bisa dibilang saya sangat akrab dengan sakit asma itu sendiri, dan bisa dibilang...

Pelajaran Dari Anak Kucing Calico

Persis pada hari Minggu sepekan yang lalu, saya dan adik bungsu saya sedang joging sore atau mungkin lebih ke jalan kaki sore. Seperti biasa dalam langkah yang berpacu itu, kami melakukan pembicaraan yang lompat-lompat, kadang membahas ini, nanti membahas itu. Lalu setelah sekitar 500 meter berjalan, kami melewati jalan setapak yang kiri kanannya masih banyak semakin belukar,  Tak lama berjalan saya seperti mendengar suara anak kucing. Semakin kami berjalan maju, suara itu semakin jelas terdengar, di pertengahan jalan setapak itu, di pinggirannya  ada seekor anak kucing kecil belang tiga atau kalau istilah kerennya kucing Calico. Saya dan adik pun heran di jalan yang sepi dan cukup jauh dari pemukiman warga, bagaimana mungkin ada anak kucing kecil sendirian? Saya ambil kesimpulan kalau kucing ini dengan sengaja dibuang oleh orang tidak punya hati dan bodoh pula. Ditambah lagi di dekat anak kucing yang kami temukan, ada kertas bungkus nasi yang mungkin dijadikan alas makanan un...

The Peanut Butter Falcon

Apa jadinya kehidupan seseorang jika seringkali dihabiskan untuk lari dari sesuatu? Tapi kali ini bukan perkara lari dari masalah, sebab dia sendiri lah masalah tersebut. Ini adalah cerita tentang Zak (Zack Gottsagen), seorang pemuda yang mengidap down syndrome di sebuah tempat semacam rumah panti sosial, yang belakangan baru diketahui namanya, Brittayven. . Disana ada banyak orang selain Zak, yang umumnya orang tua jompo. Hanya saja, Zak memang tampak cukup jadi perhatian paling khusus dari yang lain, akibat selalu berusaha melarikan diri dari panti. . Persoalannya cukup unik, Zak terobsesi untuk bertemu dengan Salt Water Redneck (Thomas Haden Church), seorang pegulat profesional seperti Smackdown yang diidolakannya dari menonton video kaset VHS berulang-ulang bersama kakek tua yang jadi roomate-nya, Carl (Bruce Dern). . Carl pula yang pada suatu kesempatan nantinya berhasil membantu misi Zak untuk melarikan diri dari panti, setelah sebelumnya juga sempat bersiasat den...