Langsung ke konten utama

Sebuah Pertanda Baik

Apa kabar hari ini? alhamdulillah rasanya hari ini masih menjadi hari yang baik untukku, semoga ini kebaikan ini akan konsisten bertahan sampai setersusnya. Ya walupun selalu baik itu mustahil, tapi setidaknya tidak ada hal yang terlalu jadi kendala.

Tentang hal seputar pekerjaan yang kemarin aktif aku pertanyakan dan konfirmasi ke pihak Salim Media Indonesia itu. Alhamdulillah ini sepertinya juga  pertanda baik, soalnya hal ini aku rasakan dari interaksiku dengan pihak Salim Media Indonesia yang beberapa waktu ini berlangsung lewat pesan/obrolan/chat, ya hanya lewat chat saja. Sebenarnya aku pikir hal ini tidak begitu baik dan sopan untuk aku lakukan lewat internet. Kupikir harusnya setiap pertanyaan bisa aku sampaikan secara langsung, tapi ya mau bagaimana lagi, keadaan itu juga kurang memungkinkan. Tempatku sendiri didaerah kabupaten, dan kantor penerbit & percetakan Salim Media Indonesia itu ada dikota sana. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh berkisar 2-3 jam untuk sampai kesana. Kalo hanya untuk menanyakan lowongan rasanya akan menghabiskan banyak waktu dan dana tentunya. Apalagi untuk ukuran aku yang masih bekerja sebagai operator warnet ini. Yang gajinya saja tak seberapa hanya cukup untuk menutupi beberapa kebutuhan saja. Ini bukanlah sebuah keluhanku sih, cuma sekedar sedikit menjelaskan saja. Apalagi kendaraan sendiri saja aku belum punya, kalo punya sih mungkin masih bisa aku maklumi dan mungkin saja dengan itu aku mau merelakan diri untuk pergi ke kota sana untuk mencari atau sekedar menanyakan info lowongan pekerjaan.


Ngomong-ngomong soal aku yang beberapa waktu ini terus berinteraksi dengan pihak Salim Media Indonesia itu. Kan kemarin aku disarankan lagi untuk mengirimkan CV ku, nah setelah beberapa kali aku penasaran ingin tau bagaiman respon dari Salim Media Indonesia itu, eh alhamdulillah tadi siang eh atau tepatnya tadi agak sorean, facebook dapat satu pesan lagi dari Salim Media Indonesia berisi "Waalaikmslm.. CVnya sdh sy terima.. sdr. Muhajir sendiri berminat di bagian apa?" :) setelah membaca pesan ini tentunya aku tersenyum sendiri, hehe biarlah dinilai bagaimana, rasanya hal seperti ini memang patut disyukuri dengan tersenyum juga rasanya. Pastinya hal seperti itu merupakan sebuah pertanda kebaikan lagi untukku kan? Iya donk! lalu setelah membacanya dengan perlahan dan lambat walupun tulisannya tak begitu panjang, aku masing sempat mengulang-ngulang membacanya, hehe masih belum begitu percaya aku ditanya seperti ini, lalu aku kembali memberi balasan dengan "terimakasih utk perhatiannya pak, saya sendiri berminat ikut dibagian kreatifnya pak, seperti trgabung dlm tim desain, atau tim copywriter. atau kalo boleh saya mau tau bagian apa saja yg ada dalam salim media indonesia pak, spy saya bisa menyesuaikan diri." ya sperti itulah aku memberikan jawabanku dan sedikit menyelipkan pertanyaan lagi kepada Salim Pihak indonesia. Setelahnya belum ada lagi balasan masuk, ya mugkin aku harus menunggu sampai besok dulu.

Oh iya tapi sebenarnya ada sedikit yang mengganjal pikiranku, jika nanti aku resmi diterima untuk bekerjar jadi bagian Salim Media Indonesia itu, bagaimana dengan tempat menginapku ya? mengingat rumah keluarga dikota jambi sana gak ada, ada sih tapi rasanya gak mungkin dan gak enak juga kalo harus menumpang dirumahnya. Ada juga sih adik sepupu laki-lakiku yang mengekost dijambi sebagai mahasiswa kuliahan. Beberapakli setiap kejambi sih aku lumayan sering menginap ditempatnya, cuma kali ini kan lain, aku kan berencana menetap yang lama. Jadi aku pikir hal itu rasanya juga gak memungkinkan aku lakukan. Kalo hanya untuk beberapa hari sebelum dapat tempat tinggal sendiri ya sebut saja kostan yang strategis untuk aku tinggali sih bisa saja. Aghhh entahlah kalo dipikiran pusing juga, bukannya kenapa-kenapa, masalahnya mana keuanganku juga seadanya. Belum juga untuk bertahan hidup, makan dan keperluan ini itu. Walah kalo terlalu banyak minta dengan orang tuaku kasihan juga mereka, mana ekonomi keluarga ya begitu memprohatinkan, ditambah ada adikku yang bungsu yang siap-siap berencana ingin kuliah. Ada juga adik perempuanku yang tengah yang juga berniat sama denganku untuk cari kerja dijambi. Harusnya disaat seperti ini aku yang bisa memberikan banyak sumbangsih dan partisipasiku pada perjalanan hidup mereka. Bukannya turut menambah beban dan pikiran untuk mereka. Ya semoga saja ada jawaban dan kebaikan muncul dari setiap hal yang terjadi ini. Semoga benar mencerahkan kehidupanku sekeluarga.


Untuk sementara rasanya saat ini yang pailng patut aku lakukan ya bersyukur dan berdo'a semoga apa yang sedang aku usahakan ini bisa membuahkan hasil dan bisa membuat aku makin banyak belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p