Langsung ke konten utama

Politik Itu Kejam!

Sudah sadar kan politik itu kejam!

Mungkin kekejamannya bisa lebih kejam dan sadis dari ratapan atau ceramah ibu tiri. (mungkin)

Lihat banyak forum, grup, komunitas, perkumpulan, apa saja namanya, dan bahkan wadah dimedia yang dulu suasananya normal, adem ayem dan menarik disimak, sekarang jadi ajang pamer prestasi, ajang membeberkan aib serta segala macam bentuk hal yang bisa jadi keburukan bagi oang lain.
Akhirnya wadah tersebut jadi basi! jadi benar-benar bikin pusing, jadi kacau balau, jadi sembrawut, jadi kaya benang kusut, pokoknya apapun hal yang paling kompleks bisa diibaratkan untuk keadaan yang terjadi pada wadah tersebut.

Walaupun sebenarnya ada yang senang memanfaatkan situasi seperti ini untuk ajang provokasi.fine jika hanya seperti, itu sudah jadi kondisi normal yang tak normal itu memaksakan pendapat orang harus setuju dengannya! *maksa banget

Jika begitukan jadi terlihat norak.

Kalo dari pandanganku sendiri, uruslah pribadimu dan fokus terhadapa target dan tujuanmu, jangan coba mengusik harapan dan target tujuan orang lain.

Politik sih politik, jika ada sebuah pendapat bahwa "politik itu kejam" itu mungkin benar.
tapi dengan hal seperti itu jangan menjadikan dirimu yang sedari awal adalah orang yang mungkin berharga dan baik dimata orang, berubah jadi "SOK" tau karakter pribadi orang lain, "SOK" jadi juri atas tindak-tanduk yang diperbuat orang lain, anda bukanlah seorang yang MAHA-MELIHAT dan MAHA-MENGETAHUI, terlebih lagi anda bukan, bahkan jauh dari kata MAHA-BERENCANA, anda bukan TUHAN!

Lalu jika nanti pilihan yang berdasarkan dari keputusan dari kesadaranmu yang sesadar-sadarnya tanpa paksaan dari pihak lain berhasil terpilih, namun dilain waktu ketika dia (sang pilihan) sengaja ataupun tidak sengaja atas perbuatan yang berujung pada suatu kesalahan yang mungkin saja fatal. bagaimana? masih ingin berkoar-koar "SOK" pro-ini atau pro-itu? masih dengan kepercayadirian 100% dengan sesuatu yang telah kamu putuskan secara sadar dan bijak itu?

Paling hanya bisa diam, melongo!
berharap ada sebuah alasan yang jelas atas hal tersebut itu,
berharap itu hanyalah sebuah fitnah!
berharap jika itu bukanlah real kesalahannya!

Heran?
Bingung?
Masih mikir?
Sama!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...