Langsung ke konten utama

Hari Bersejarah

Diawal membuat tulisan ini, yang duluan terpikir dan berusaha kupikirkan malah judulnya, ini tak seperti biasanya sih. Kalo yang sudah-sudah sebelumnya itu, aku malah susah payah menggagaskan judul untuk tulisanku, atau mungkin saja ada judul tulisanku yang sepertinya kurang srek dan tak nyambung untuk sekedar dijadikan sebuah judul, entahlah juga.

Dan kali ini karna aku lebih dulu kepikiran dengan judulya yakni "Hari Bersejarah", ada apa dan kenapa dengan topik "hari bersejarah" itu? sebelum bercerita lebih jauh, tulisan ini aku dedikasikan untuk diriku sendiri dan juga terutama untuk keluargaku tercinta dirumah sana.

Hari ini tepat tanggal 22 Mei 2014, 22 hari setelah hari dimana aku memperingati hari lahirku 01 Mei kemarin untuk usia ke-24 tahun (masih tergolong muda lah ya). Dihari ke-22 dibulan Mei ini aku mengkhususkannya sebagai hari bersejerah didalam kehidupanku, karena hari ini dihari istimewa ini aku secara resmi menjadi bagian dari sebuah penerbit lokal potensial dikota jambi yang sejak beberapa waktu dari kemarin-kemarin selalu jadi sorotan utamaku sebagai objek cerita-ceritaku. Yang mana ini berkaitan dengan jenjang perjalan karir dikehidupanku, yang awalnya dulu tepat ditanggal 20 Agustus 2013 tahun lalu, aku dapat kerjaan sebagai seorang operator warnet atau untuk istilah main-streamnya kita sebut saja sebagai "penjaga warnet". Dan dengan proses waktu yang berjalan atas segala rencana yang aku pikirkan dan atas izin serta kehendak tuhan, akhirya hari itu datang juga.

Karena sempat juga terpikirkan olehku untuk bisa bekerja dijambi, dan hey hari itu datang juga dihari istimewa ini. Ternyata kita memang harus punya mimpi dan rencana, untuk eksekusinya kita cukup percaya pada do'a-do'a kitta kepada-Nya. Kalo begitu kenapa aku tidak bermimpi dan berencana yang lebih besar dari itu ya? Hehe tapi ini mungkin proses sih ya, tentunya aku harus memulai kesuksesan dan cita-citaku lewat langkah kecil terlebih dulu, setelah proses ini berlangsung cukup lama dan cukup banyak memberi arti serta pelajaran berharga untukkku, kupikir setelah itu baru aku bisa melanjutkan ketahapan mimpiku yang lebih besar lainnya. 

Nah karena hari ini adalah salah satu dari hari bersejarah dihidupku, maka dari itu kupikir aku harus benar-benar  mengingatnya sebagai moment yang tak terlupakan untukku pribadi. Rasanya hal-hal seperti ini memang tak akan terlupakan juga untuk sebagian atau mungkin banyak orang. Untuk itu aku berusaha menjaga ingatan itu dengan menuliskannya disini. Supaya kelak jika aku terlupa, aku mungkin bisa kembali menemukan dan merangsang ingatan tentang moment bersejarah ini.

Hari ini, tertanggal 22 Mei 2014 aku sudah mulai bekerja ditempat kerja baruku, Salim Media Indonesi. Sebuah penerbit lokal potensial dikota jambi yang berdasarkan pengamatan dan perasaanku, akan segera membesar, bukan karna penilaian sepihak karena bekerjanya aku disini. Aku berpendapat begitu karena, penerbit ini tumbuh dan berdiri atas dasar turut menjadi wadah atas kreativitas dan produktivitas bagi mereka yang memiliki ketertarika dibidang menulis, sebenarnya Salim Media Indonesia ini tidak hanya berkonsentrasi pada penerbitan saja, melainkan juga memiliki fokus dibidang percetakan. Dalam penerbitan sendiri disini bertujuan utmul mewadahi para penulis-penulis potensial yang punya ketertarikan dalam dunia kepenulisan dan literasi, dan bagi mereka yang berusaha ingin memiliki karyanya sendiri. Lain pula di bidang percetakannya, yang mana sebenarnya bagian ini dilakoni oleh FNB Digital, sebuah badan usaha percetakan yang ada dibawah naungan Salim Media Indonesi itu sendiri. FNB Digital disini fokusnya adalah dibagian percetakan, segala hal yang berkaitan dengan dunia percetakan rasanya dibidani juga oleh FNB Digital. Ya Salim Media Indonesia disini berusaha berperan sebagai sebuah wadah yang turut menyalurkan ide-ide gagasan dan pembuktian bahwa Salim Media Indonesia bisa mewujudkan dan merealisasikannya.

Sebenarnya diawal ketertarikanku untuk bisa bergabung disini ialah agar bisa menyalurkan potensi dan hasrat yang aku miliki, dan sebagai wadah bagiku untuk belajar lebih banyak tentang dunia penerbitan dan percetakan. Aku memang tipikal orang yang senang mempelajari banyak hal. Tentunya mempelajari hal-hal yang aku suka dan minati, dan ini adalah salah satunya.

Dimasa-masa permulaan ini aku belum begitu banyak bisa berkontribusi, selain karna aku belum begitu tau medan, juga karna aku belum begitu tau system dan proses kerjannya. Nah maka dari itu bossku pak Fajrin yang dari pandanganku merupakan orang yang baik, ramah, bijaksana dan selalu berusaha menghargai sebuah ide-gagasan yang ada, karna ia mungkin sangat memaklumi keadaanku yang notabene sebagai orang baru ini, selalu berusaha mengarahkan dan memandu aku untuk setiap hal yang bisa aku kerjakan, dan diproses awal ini karna Salim Media Indonesia dalam waktu dekat memiliki sebuah event yang akan digelar, pak Fajrin selalu melibatkan aku ikut berpartisipasi didalamnya, karna sedikit kewalahan dia mengajak aku untuk bisa membatunya dibeberapa hal, semisal ikut menemaninya melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah denga menyebarkan informasi dan undangan untuk sebuah event yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan tersebut, dihari pertamaku ini, kami berdua telah mendatangi beberapa sekolah untuk tugas kami tersebut. Cukup melelahkan sih, dan cukup canggung juga bagiku untuk hal seperti ini, walapun beberapa waktu lalu juga pernah menjalani hal yang seperti ini, untuk pengalaman pertama dite,pat kerja baru ini rasanya cukup bisa dimaklumi lah ya untukku. Terlebih lagi dengan tema-teman selaku rekan kerja di Salim Media Indonesia/FNB Digital, aku masih sedikit canggung untuk banyak hal, dan lagi-lagi mungkin ini masih wajar dan dapat dimaklumi aku rasa.

Ya harapanku saat ini sih, pertama bisa cepat akrab dan cair dengan teman-teman di Salim Media Indonesia/FNB Digital ini, lagi pula orang-orangnya juga baik-baik sepertinya, terlihat dari seringnya mereka bercanda satu sama lain, bahkan dengan pak fajrin pun mereka sering kuperhatikan melewati waktu dengan tertawa bersama. Apa yang bisa dinilai dari moment tersebut? ya itu bisa kita tangkap dengan sebuah "keakraban", rasanya meraka disini bekerja dengan sepenuh dan begitu menyenangkan. Semoga aku juga bisa segera bergabung dengan keakraban bersama mereka. Satu sorakan untuk hari ini, Hore!!!

Komentar

  1. Whoaaah terharu 😂😂😂 Amin semoga semua yang kamu inginkan tercapai bg, Good luck bg Semangat 😊😇❤

    BalasHapus

Posting Komentar

attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...