Langsung ke konten utama

Dulu dan Sekarang

Ada satu hal yang paling sering aku lakukan semenjak berat badanku berubah dan bertambah dibanding keadaan berat badanku dimasa dulu. Untuk sebuah penilaian yang akurat dan sesuai dengan kenyaatan yang terjadi, aku tak bisa menilai diriku sendiri. Tapi mungkin tetap akan aku lakukan sih. Begini, dulu itu orang-orang yang mengenaliku dengan baik seperti orang tuaku, adik-adikku, keluarga, serta teman-teman dekatku pasti sangat mengenali aku dan tampilan fisikku saat itu. Yang mereka mungkin sangat ingat kalo aku ini punya tubuh yang kurus, ceking banget rasanya.


Jika harus kembali mengingat masa-masa saat masih berbadan kurus ceking itu, aku jadi malu. Beneran malu, orang yang pernah begitu kurus pasti menyadari dan megerti apa yanga aku maksud ini. Dimana setiap waktu, pria kurus sepertiku saat itu akan merasakan sesuatu yang gak enak dan gak menyenangkan banget untuk menjalani sebagian perjalanan hidupnya. Sebagai seseorang yang pernah mengalami masa itu, aku ungkap sedikit hal yang sangat mengusik diri dan pikiranku masa itu, adalah selalu merasa kurang pede, merasa minder banget untu sekedar berbicara dengan orang, apalagi jika dalam waktu obrolan yang lama.
Perasaan saat itu, akan seperti ingin berusaha sembunyi saja dari hadapan mereka, perasaan lain yang muncul malah sering berprangka sendiri dan bertanya dalam hati, bagaimana jika nanti mereka yang sedang mengajak dan ngobrol dengan ku, tiba-tiba akan fokus, memperhatikan, dan menanyaiku tentang sesuatu yang bisa saja berhubungan dengan berat badan, postur, dan keadaan tubuhku. Aku jadi sering minder sendiri karna hal tersebut. Berasa jadi paranoid banget lah

 Ditambah lagi jika dalam situasi ingin berfoto bersama dengan teman-teman atau orang lain, saat akan berhadapan dengan kamera, aku akan merasa seperti orang yang sedang diteror, atau juga seperti orang yang sedang grogi ditengah-tengah khalayak ramai. Keminderan dan rasa malu itu berasa jadi beban kejiwaan rasanya. Miris banget kan
Itu semua jelas bisa dipastikan karna kurangnya sikap pede dan lemahnya mentalku.

Namun hal itu berbanding terbalik jika dibahas saat-saat sekarang ini, kenapa? saat seperti sekarang ini, postur tubuh dan keadaan badanku sudah drastis berubah dari yang dulu itu. Aku sudah gak kurus ceking lagi kayak dulu, memang badanku sekarang sudah berisi, cuma aku yang sekarang malah seperti orang yang beranjak obesitas. Tapi semoga saja hal buruk itu dijauhkan dariku

Aku juga tak tau secara pasti entah kenapa dan apa yang menyebabkan postur tubuhku berubah jadi bujangan tambun gini, mana perut agak sedikit, atau bisa dibilang buncit gini -_- benar-benar berbanding terbalik aku yang terdahulu, drastis rasanya perubahan yang terjadi pada tubuhku ini. Kemungkinan yang ada karna pengaruh obat asma yang aku konsumsi atau mungkin juga karna dipicu saat bermula dimasa KKN ku periode 03 Maret - 03 Mei di 2013 lalu. Saat itu diminggu pertama berat badanku masih biasa saja kisaran 45-55 kilo gitu. Untuk ukuran tinggi badanku yang kurang lebih 170'an rasanya belum bisa dibilang ideal, bisa dibilang kurus banget, untuk penyebutan dengan istilah yang bisa bikin sakit hati itu "ceking". Depresi rasanya mendengar kata itu disaat seperti dulu.

Dan lalu selang diminggu-minggu selanjutnya perlahan namun pasti mulailah daging-daging disekujur tubuhku ini serasa mengembang dan padat (kok kayak roti ya?), menjelang sebulan masa KKN itu berat badankupun naik jadi  65-70'an kilo, setelah mencapai waktu dua bulan dan sepulang dari KKN itu malah naik lagi berkisar dari 70-75 kilo, gila anget pikirku. Ini sungguh sesuatu yang patut diherankan, terlebih bukan pada diriku sendiri, orang tuan dan keluarga-keluaraku yang memasang wajah terkejut setuip melihatku. Dari situ mereka sering berkata "gemunye lagi kau sekarang jir!" dengan nada terkejut + heran.

Orang lain, bahkan teman-temanku yang lama tak bertatap muka denganku bisa saja dan sering lupa kalo tak aku yang memanggil duluan dan mengngatkannya, bahwa ini aalah ajir, ajir yang dulu dia kenal sebagai seorang yang keren namun berbadan kurus ceking.

Untuk melihat dan membandingkan sedikit perbedaan aku yang dulu yang kurus itu dengan aku yang sekarang gemuk malah terkesan buncit!  -_-

ajir saat masih kelas 3 SMA 2008
kayaknya  foto ini tahun 2009
kira-kira dipertengahan tahun 2013 lalu

setelah di  sidang skripsi desember 2013

beberapa waktu lalu (foto terbaru 2014)

Bersambung... 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami.

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk