Langsung ke konten utama

Dulu dan Sekarang (bagian ke-dua)

Kelanjutan dari cerita kemarin, dari penampakan foto yang bisa diamati dari masa-kemasa berdasarkan keterangan waktu yang aku sematkan dibawahnya, bisa dilihat kan perbedaanny yang sepertinya berubah drastis dari aku yang dulu dengan yang sekarang. Ajir yang dulu saat dimasa SMAnya kurus, hitam, dan jerawatan, setelah itu ditahun 2009 wajah yang dulu jerawatnya seperti kondisi demo massa sudah sedikit bersahabat dengan kamera, walau masih kurus dan tetap, Hitam -_- sebenarnya ada juga foto-foto 2012 cuma aku lupa dimana dan yang mana, menecarinya itu begitu membutukan energi yang lebih, masa foto yang gak ganteng gitu mau dibela-belain nyari, sorry  lain kali saja. Trus ada juga fotoku di kisaran waktu 2013 lalu entah kapan tepatnya, yang jelas itu ditahun 2013, sepertinya itu setelah lebaran idul fitri (kalo gak salah).

Lalu ada juga fotoku menjelang akhir tahun didesember 2013 lalu, tepatnya foto itu diambil saat setelah proses sidang skripsiku, yang alhamdulillah bisa aku lewati dengan baik. Sssssst bocoran dikit nih ya, dalam sidang skripsiku itu kebetulan aku dapat predikat A (sangat memuaskan) hahaha *sombong kecil-kecilan
Dan tampak foto paling keren dan kece diantara foto-foto lain yang tertera disitu adalah foto yang baru di ambil tahun ini, biasanya klo foto-fotoku disekitar rumah seperti ini itu ya adikku yang fotoin, kamera yang dipakai untuk moto ya dari kamera hape samsung android miliknya juga hahahaha. Maklum, hapeku belum kunjung diupgrade juga, alias belum beli baru. Apalagi kemarin hape nokia 5310 expressmusicku itu hilang, iya hilang jangan seneng seakan tertawa diatas penderitaan orang gitu bacanya. Jadi ya terpaksalah sementara masih bertahan dengan hape senter nokia 1202, hehehe alhamdulillah sih masih punya hape ya, banyak orang yang pengen bisa sekedar komunikasi dengan orang-orang yang dikenalnya saja sulit. Tapi eh rasanya zaman semodern ini kayaknya gak ada orang yang gak punya hape, disaaat seperti sekarang ini malah banyak dimana-mana dari satu orang itu bisa terlihat punya dua hape, tiga juga ada kayaknya, bahkan empat sampai lima *ini kebangetan kayaknya, mending buka counter hape deh

Nah begitu, jadi ada satu hal yang paling sering aku lakukan semenjak bergulirnya perubahan demi perubahan yang terjadi padaku itu, ya makin sering dan sering banget aku foto-foto, mungkin saja tingkat kepedeanku saat ini yang melakukan serangan balik atas masa silam yang suram itu, seperti upaya balas dendam dengan waktu. Hahahahaha

Dan saking sering dan narsisnya aku saat ini, bisa saja aku dengan bantuan adikku melakukan beberapa sesion foto dengan kamera hape samsung adikku (lagi) Boleh dibilang dengan bertambahnya berat badanku saat ini, turut mendongkrak popularitas mental dan rasa percaya diriku. Seperti saat ini, kalo ditantang berfoto dengan bertelanjang dada pun aku tak akan gentar. Itu jelas karna tingkat kepedeanku drastis naik dan berjaya. Hahaha *Apaan sih!

Klo dulu itu, mungkin akan sulit sekali mencari foto diriku, kalopun ada paling hanya foto-foto yang ada itu saja yang mengalami beberapa kali editing. Sebut saja foto editan, tapi jika diperhatikan dimasa sekarang ini, banyaknya fotoku bisa dibandingkan dengan banyaknya foto-foto model level facebook itu. Hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p