Langsung ke konten utama

Memburu Second Job

Kemaren sempat ke sebuah percetakan yang mana menurut kabar dari poster yang dipajan didepan kantornya sedang ada lowongan pekerjaan, lalu datanglah aku kesana untuk coba-coba konfirmasi kebenaran tentang lowongan itu, dan si receptionist membernarkan informasi itu tapi berhubung boss nya lagi pergi jadi si receptionist nggak bisa kasih keputusan trus si receptionist bilang klo aku disuruh tinggalin nomer hape saja dulu, Ok fine aku tinggalin lah nomerku.

Setelah beberapa waktu berlalu, aku belum sempat untuk konfirmasi lagi tentang kejelasan lowongan yg dibuka ke percetakan itu karna ada hal lain yang harus diurus (berkas proposal skripsi)

Karena rasanya sudah lumayan lama berlalu, rasanya aku harus memberanikan diri untuk konfirmasi ulang kesana (lagi) demi tau kejelasan lowongan yang dibuka, Dan tadi (saat menuliskan hal ini) pergilah aku kesana dan bertanya lah aku pada si receptionist itu lagi sambil menjelaskan dan mengingatkannya, kalo aku yang kemarin nanyain lowongan kerjanya, si receptionist diam sejenak lalu bilang kalo mereka (percetakan) sudah menemukan orang yang mau ngisi lowongan kerja itu.

Dalam hatiku; wah aku tak beruntung sepertinya! sambil diam, diam, beberapa saat, aku bergumam beberapa kali dengan bilang "Oh sudah ada ya?" si receptionist bilang lagi "iya".... lalu beberapa saat itu si receptionist bilang atau nanti akan dia coba tanyakan lagi dengan si bossnya ataukan masih bersedia menerima lowongan baru atau bagaimanan, nanti dihubungi lagi kalo memang ada kata si receptionist.

aku pun dalam hati berpikir dengan sedikit penyesalan, penyesalan kenapa belum bisa dapat kabar baik dan menggembirakan dari si receptionist di percetakan itu. Yah semoga sajalah nanti benar akan dihubunginya, dan semoga mau menerima lowongan lagi tentunya. Ya berharapnya sih aku bisa diterimanya. Diterima bekerja untuk kerjaanku yang kedua selain jadi operator warnet seperti sekarang. 

Hehehe soalnya lagi mau belajar kerja keras kana selama ini kayanya cuma berdiam diri kongkow-kongkow santai dan rileks dirumah, ketulan bapakku lagi tak ada dirumah, bapak lagi pergi pulang ke kampung halamannya di sulawesi sana sudah sekitar satu bulanan lebih, katanya sih akan disana sampai habis idul adha nanti. Beliau kesana bukannya mau holiday dan lari dari tanggung jawab keluarganya, malah beliau kesana untuk mengurusi kebunnya juga kebun orang tuanya yaitu nenekku yang mana ibu dari bapakku yang cuma seorang diri mengurusi kebunnya, bukan kebun yang besar dan banyak sih, hanya kebun biasa. Sebenarnya ada sih saudara-saudar dari bapakku yang bantu nenekku mengurusi kebun itu, cuma tak terlalu sering juga. Jadi bapakku yang memang profesinya petani awalnya disini, ya dia pergilah kesana untuk beberapa waktu kedepan mengurusi kebunnya dan kebun ibunya. 

Maka dari itulah aku yang dulunya nggak ada kerjaan apa-apa selain kuliah, itupun kuliahnya nggak tiap hari, dan pas ada beberapa kesempatan yang bisa dimanfaatkan, ya aku coba jajal semua. Meski harus berkorban rasa capek dan harus bisa ngatur waktunya sih, aku harus belajar untuk ini. belajar kerja keras dengan caraku sendiri. 

Memang sih akan benar-benar  capek bagi waktunya, capek bagi waktu istirahatnya yang jelas. Lihat saja, untuk jadi operator diwarnet seperti saat menulis tulisan ini mulainya itu sore dari jam 4, atau kisaran abis sholat ashar lah sampe maghrib. Terus nyambung lagi dari jam 7 atau abis sholat isya, biasanya memang aku sengaja sih perginya setelah sholat isya sebab bisa lupa kalo tadinya nunda-nunda untuk sholat soalnya jagain warnetnya sampe tengah malam banget, pas pulang dan kalo lagi capek banget ya bawaanya langsung tepar ditempat tidur. 

Yah liat saja nanti moga-moga masih ada harapan untukku diterima dipercetakan itu, Dan kalo itu terwujud sepertinya akan jadwal tidur dipagi hari setelah sholat subuh harus dikurangi. Karena harus masuk ke percetakan. Hehehe itu sih harapan ya, mudah-mudahan saja masih benar ada harapan untukku. (AAMIIN)
Kalo rejeki insyaalla nggak akan lari kemana-mana kok ya, Mari berdo'a :)



 To be continued...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...