Langsung ke konten utama

Patah Obsesi

Obsesinya bikin film juga film pendek, tapi satupun kamera, tools juga perlengkapannya nggak punya. Dari dulu, mesti deh hal-hal seperti itu yang jadi penghambat langkah ini. Yaa memang selalu saja tidak ketersediaannya alat-alat dan perlengkapan pendukung obsesiku itu. Dan kalo sudah begitu, ya otomatis deh ide konsep dan planing dikepala jadi buram lalu tak jelas lagi kemana arahnya.

Sama halnya ketika dari dulu aku yang juga sedikit ada keinginan pingin punya lagu ciptaan sendiri, tapi sampe sekarang nggak pernah terealisasi dan lirik yang berbalut suaraku sepertinya juga nggak pernah terdengar mengalun diudara, bahkan tak pernah ada dinyanyikan sama sekali. Itu artinya lagu itu memang belum ada :D

Nah ketika obsesi lain bermunculan, nasibnya akan berakhir tragis seperti biasa. Hilang tanpa pernah muncul tersedikitpun, tanpa pernah tervisualisasi secara nyata dan fakta. Jika selalu seperti ini, mungkin bisa dibilang selama ini aku hanya omdo alias omong doang, yah cuma seperti tong kosong yang ngaak ada bunyinya. Basi deh, basi banget pokoknya.

Tapi aku sendiri mengerti dan menyadari bahwa karna hal seperti itu seharusnya aku bisa lebih bijak dengan memaksimalkan apa yang aku punya, apa yang aku bisa lakukan dan menjadikannya pembelajaran yang baik yang akan terus berproses seiring waktu, dan bisa mengexplornya lebih lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...