Langsung ke konten utama

Do'a untuk GARUDA

Woooo gila ruang tv sedang hangat"nya tuh, setelah tadi sorak" suara suporter juga suara orang diruang tv mantengin bola pindah-pindah kaki, pemaian lari sana-sini, diving ria dari beberapa pemain, pelanggaran ringan yang sesekali dibumbui adegan drama sinetron. Tiba-tiba tim pendukung timnas indonesia dan penonton dirumah ini jadi sunyi sementara, blessssss pemain malayasia nyetak gol pertamanya. 

Nggak apa" pikirku masih bisa diusahakan ngejar yang walau nggak nonton didepan tv, tapi aku ikut memantau pertandingan lewat suara komentator yang kadang rada lebay mempresentasikan sengitnya keadaan permainan. Ok tendangan untuk indonesia setelah tadi gol, pritttt kata wasit dengan penuh semangatnya sampe liurnya ikut muncratttt keluar. Para pemain dari kedua belah pihak antara indonesia-malaysia mulai gencar kembali ngerebutin sibunder putih. Tak lama setelah saling rebut, saling adu gocek bola, dan saling melakukan tendangan kearah gawang.

Tak lama kemudian...................................................
Gooooooooollllll, beh belum ada jarak waktu 15 menit eh nyetak gol lagi tuh malaysia, yaaa Ayo Indonesia don't give men !!! do'a kami dari seluruh warga masyarakat indonesia dari sabang sampe merauke, dari miangas sampe pulau rote menyertaimu selalu. Nyalakan semangat jiwamu Garuda Bangsa.

Ok sampe sini dulu, semoga babak kedua bentar lagi ada banyak harapan untuk kita menyamakan kedudukan dan memenangkan pertandingan panas ini. Salam dariku anak daerah dikeajuhan.
JAYALAH INDONESIA !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p