Langsung ke konten utama

Galau Bekelanjutan


Adohhhhh akhir" ini ada saja masalah yang mengganggu. Memangsih aku sudah lumayan  jarang sakit kaya kemaren" hari yang cemen itu. Ini masalahnya sih masalah krusial biasa yg dihadapin semua orang. 

Tak lain dan tak bukan adalah "Krisis Ekonomi" gitu. Mulai dari laptop yang lagi trouble dan mw diinstal ulang, batrenya yg sudah soak minta diganti batre baru, flashdisc 4 Gigabyte juga ngikut rusak, pulsa unlimited modem yg mw diisi, uang ujian semester kuliah mw dibaya, trus mengenai ego ku yg ngebet beli kaos PJ alias kaos secondhand atau dengan istilah kasarnya kaos loak yang mode & design sablonnya lumayan keren menurutku.

Aaaa lumayan stress juga rasanya. Trus ditambah lagi, kejenuhanku dengan keadaan mahasiswa pengangguran ini. Aku juga sudah lumayan bosan jika lama" begini tak ada kegiatan produktif dan berarti utk mengisi kekosongan waktu ku saat tak ada jadwal kuliah.

Dalam benak ini ada sih keinginan untuk kerja, tapi sebenarnya aku kurang tertarik jika harus menjadi pegawai negri, honorer atau apalah nama dan sebutan lainnya dalam kawasan dinas atau instansi  pemerintahan. Bukannya apa", aku hanya lebih suka dan tertarik jika bekerja dalam lingkup swasta. Yang mungkin bisa dengan cara jd pegawai swasta dalam usaha yang dimiliki orang lain atau jika cukup modal dan ilmu juga wawasan yang memadai, aku ingin sekali rasanya mendirikan usaha sendiri. hmmm ya begitulah, aku sangat terobsesi dengan usaha yang aku mimpikan itu. Arghhh aku tak boleh membiarkan ini hanya jd obsesi dan impian, aku harus berusaha mewujudkan obsesiku itu. Apa perlu aku sebutkan obsesiku itu? Haha aku pikir belum sekaranglah ya, nanti saja dilain waktu dan kesempatan tentunya. Bukan obsesi usaha yang besar dan menghebohkan kok. Cuma ide kecil yang sederhana saja.

Komentar

  1. kk mau kasih analogi
    Masalah ibarat :
    1. Api yang membakar besi yang berkarat sehingga karatnya hilang
    2. Wortel yang diblender sehingga wortelnya hancur...

    nah, ajir mau yang mana ??

    BalasHapus
  2. wah gmn ya? sedikit bingung kak dgn makna dr pengandaian ini.
    apa ya? mmmm yg besi sendiri stelah dbakar dan hilang karatnya tp masih tetep lumayan kuat & keras, ya mungkin sdkit kusam & hitam.

    dan sedangkan wortel setelah dblender toh tetep bs berguna.

    BalasHapus

Posting Komentar

attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !

Postingan populer dari blog ini

Harus Berubah

Pagar Rumah Bang Ian Saya sadar bahwa kebiasaan yang saya lakukan sehari-hari banyak yang buruk. Mulai  dari sering begadang, ngemil, malas, berantakan, dan kucel. Seharusnya seiring waktu berjalan saya sudah bisa mengurangi ini semua. Sebab saya sudah pernah berniat untuk jadi orang yang lebih baik kedepannya sejak lama, dan itu termasuk juga dengan memperbaiki kualitas dan cara saya menjalani kehidupan. Dan sudah seharusnya hal ini bisa segera saya lakukan dengan baik. Saya ingin sekali memperbaikinya, saya ingin berubah, mudah-mudahan bisa segera saya lakukan sedikit demi sedikit.

No Execuse

Baiklah Saya akan memulai cerita baru Ketika saya mendapati kembali ingatan tentang blog saya, yang setahun lebih rasanya tak pernah terjamahi. Sebenarnya ada beberapa kali saya menyempatkan diri untuk log-in tapi itu pun hanya sekedar melihat juga mengamati keberadaan dan eksistensinya. Yang mana, siapa tahu selama saya hiatus ada banyak kunjungan yang khilaf ke blog saya. Walau mungkin sepertinya tak ada sama sekali, atau malah ada cuma tak berwujud manusia, hantu kan bisa saja tuh. Tapi kurang kerjaan sekali sepertinya kalo sampai hantu pun blogwalking ke sini. Gak ada urusan sama sekali gitu kan. Dan karena perihal itulah saya kadang merasa geli sendiri, sekaligus lucu, ngakak,  tertegun, lalu merenung, sedih, sampai terharu, komplit sudah haru-birunya. Perasaan campur aduk itu adalah akumulasi dari berbagai hal tak jelas yang terbayang dan terjadi. Di mana dalam satu tahun lebih itu, jelas sekali ada banyak kisah dari setiap waktu yang saya terlewati untuk bisa saya tulis...

Gulungan Kertas Kuning

Beberapa waktu lalu saya menemukan gulungan kertas kecil berwarna kuning, dari dalam saku belakang celana panjang saya yang baru kering dari jemuran. Dengan perlahan saya buka agar kertasnya tidak robek, lalu saya menemukan tulisan tangan saya yang khas, yang tidak cukup buruk namun tidak juga bisa dibilang bagus. Atau mungkin lebih tepatnya berkarakter sepertinya, entahlah. Kertas berwarna kuni ng itu tampak bertuliskan "Bagaimanpun yang ingin dikatakan, harus disampaikan!" Saya tak bisa mengingat pasti untuk apa dan bagaimana gulungan kertas tersebut sampai ada di dalam saku celana saya. Yang bisa saya tebak, mungkin saat itu saya mendapatkan ide tentang sesuatu namun baru terpikir serangkai kalimat pendek itu saja. Maka sudah pasti saya harus mencatatnya segera saja agar tidak lupa, dan bisa menggunakannya di lain waktu sebagai bagian dari ide untuk menulis. Mungkin itu puisi, atau apapun yang bisa saya tuliskan. Kita lihat saja.