Kurang dari seminggu lagi, "dia" seseorang yang penting atas perasaan dan bagian dari senyumku akan pergi dari tempat ini. Dia akan melankutkan untuk menuntut ilmu dikota. Tadi malam setelah sekian lama tak berbicara lewat telfon dengannya, sesaat aku sempat merasa senang dan bahagia bisa mendengar celotehan suaranya, senyum dan tawa, juga tiap candaanya lewat telfon dari nomer handphonye yang skarang amat jarang dia aktifkan untuk membatasi komunikasi diantara kami.
Dia akan benar-benar jauh dari ku sekarang, setelah dia memutuskan untuk tidak mengaktifkan nomer handphonenya yang biasa aku hubungi, lalu mengganti nomer handphone utamanya yang lain, Dan berusaha untuk tidak memberitahu aku lagi. Saat sempat bicara lewat telfon dengannya selama satu jam lebih itu, ada banyak cerita yang kami bagi. Tapi ini sepertinya tak bertahan lama. Karna aku juga sebelumnya mengatakan permohonan untuk bisa bicara dengannya lewat telfon walau hanya yang terakhir, dan dia menerima permohonanku. Sepertinya sebenarnya yang aku rasakan dari pembicaraan kami. Dia juga masih lumayan sering memperhatikan aku, lewat dia memantau setiap status dan komentarku di akun facebook ku. Aghhh kenapa keadaan waktu harus seperti ini. Aku memang orang kedua yang datang setelah pacarnya. Dan sepertinya yang aku rasakan chemistry antara aku dan dia lebih kuat dibanding dia dengan pacaranya. Tapi tak ada guna juga, toh karna keadaan dia tetap bersama pacaranya.
Dan sekarang dia harus benar-benar menjauh dan pergi dari hari-hari ku. Sumpah dan jujur aku tak sanggup dengan rasa sedih ini, tapi aku juga tak mungkin memaksanya terus untuk tetap dekat denganku. Ya apalah arti aku ini untuknya. Aku hanya orang yang baru datang setelah pacaranya. Tapi dengan ini walaupun banyak kesedihan yang tumpah, aku masih memegang sedikit harapan akan waktu yang indah jika itu mungkin terjadi lagi. Karna tak ada salahnya bagiku untuk berharap. Semoga saja suatu saat kesempatan itu ada untukku.
Dan sekarang dia harus benar-benar menjauh dan pergi dari hari-hari ku. Sumpah dan jujur aku tak sanggup dengan rasa sedih ini, tapi aku juga tak mungkin memaksanya terus untuk tetap dekat denganku. Ya apalah arti aku ini untuknya. Aku hanya orang yang baru datang setelah pacaranya. Tapi dengan ini walaupun banyak kesedihan yang tumpah, aku masih memegang sedikit harapan akan waktu yang indah jika itu mungkin terjadi lagi. Karna tak ada salahnya bagiku untuk berharap. Semoga saja suatu saat kesempatan itu ada untukku.
Komentar
Posting Komentar
attention : jangan lupa, do'a dulu sebelum komen !