Langsung ke konten utama

Menata Ulang Hidupku


Akhir-akhir ini, setelah sering dan seringkali jatuh sakit. Aku terkadang jadi lumayan frustasi memikirkan hal itu. Entah sampai kapan penderitaanku dengan riwayat penyakit yang ada pada ku ini sembuh dan hilang dari dalam tubuh ku, sumpah aku sangat frustasi memikirkannya. Bagaimana tidak, karnanya segala bentuk kualitas momen yang aku jalani terganggu, terhambat, bahkan sering kali terhenti. Kuliah, dan berbagai aktivitas lainnya yang seharusnya aku jalani.
karna itu juga aku agak sedikit khawatir dan parno'an untuk coba bekerja. Ya takut saja jika nanti saat jika waktu bekerja, aku malah jatuh sakit ditengah situasi yang mau dikerjakan.

Dan setelah aku pikir dan merenung lagi, masalahnya itu ada pada ku sendiri yang lumayan sering mengabaikan kesehatanku. Seperti sering begadang dan terlalu larut malam tidur.
aghhhh padahal sebenarnya yang kulakukan cuma menonton tv dan tv, tak ada hal lain. Aku memang boleh dibilang tv freaks alias maniac atau gila nonton siaran tv. Tapi yang aku tonton juga bukan yang aneh-aneh atau malah ngak berbobot semacam sinetron-sinetron payah yang beredar dibeberapa channel tt. Ihhhh nggak banget nonton siaran yang merusak pola pikir  orang gitu. Mending kalo tema yang diangkat itu adalah hal yang menarik dan menginspirasi dan membawa ide segar untuk orang banyak. Ini yang dihebohkan kebanykan sinetron itu adalah percintaan yang tak kunjung ada akhirnya, selalu saja ada perananan seorang antagonis yang mengganggu juga mencoba menggagalkan kebahagiaan pemeran utama. Malah juga marak dibumbui kelebayan akting dengan latar musik menekankan shocking moment "jenggg jenggg", atau nggak sibuk memperebutkan harta kekayaan dan berbagai bentuk materi lainnya. Kapan coba bikin sinetron yang baik dan bermutu? biar juga banyak berguna untuk orang banyak dan semua kalangan masyarakat. Dasar sinetron payah!! Loh kok jadi sibuk mengkoreksi dan memprotes sinetron-sinetron ini. Udah-udah kembali ketopik

Nah Yang sering membuat aku membela-belakan diri begadang nonton tv itu terkadang adalah sebuah tayangan siaran yang mungkin juga berguna bagi wawasanku, ya entah itu hal kreatrif, sajian informasi menginspirasi, atau hiburan yang memperkaya wawasan lainnya. Nah tema-tema itu itu tuh yang sering dan suka aku perhatiin juga aku pantengin ditv. Ya hitung-hitung refreshing atas kemumetan yang ada dikepala ini dari pada nonton yang nggak mutu.

Tapi akhir-akhir ini, aku sudah mulai mengurangi kebiasaan ku yang jika dibahasa dengan serius, sebenarnya tak baik untuk ku jika terus membiasakan diriku untuk begadang dan tidur kemalaman. Yahhh demi kesehatan juga masa depan ku, tentunya untuk tidak jadi pecundang yang hanya bisa terbaring lemas diatas tempat tidur. Semoga selanjutnya bisa lebih baiklah untuk menata ulang hidupku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p