Langsung ke konten utama

Nemu Seabrek Buku-buku Catatan Jadul Ku

Beberapa malam lalu waktu lagi duduk berdiam diri dikamar, aku iseng" membereskan sedikit bagian dari tumpukan buku" dikamarku, kebanyakan sih buku" tulis juga buku cetak pelajaran ku waktu masih SMA dulu, dan tiba" saat sibuk memindakan satu per satu sambil memilah-milih buku" itu, tiba" saja aku nemuin setumpuk buku-buku catatan jadul yang dulunya aku pake iseng" ngarang nulis syair" lirik, puisi, sajak, dll semacam itulah. iya aku emang lumayan suka dan sering iseng" ngarang yang seperti itu. yaa walaupun gak jago" amat kaya pujangga kenamaan seperti Kahlil Gibran, Chairil Anwar, WS Rendra, Ismail Marzuki, Taufik Ismail, dll yang udah pada master dalam melahirkan karya sastra puisi itu, tapi i'm enjoy to do it, Dan tentunya aku mau terus belajar.

Ya bukannya tanpa alasan sih aku bisa bilang enjoy alias menikmati dalam melakukanya. Aku bisa bilang begitu karna dulu aku pernah mendengar di tv seorang tokoh yang menyampaikan kutipan kalimat favoritnya dari seorang Chairil Anwar yang kalo gak salah seingat ku kutipan itu berbunyi begini "Jangan pernah membuang tulisan mu sejelek apapun tulisan itu, karna suatu saat pasti akan berguna" entahlah aku juga sudah agak lupa bagaimana kalimat kutipan sebenarnya, tapi kira" bermakna persis seperti itulah.

Nah setelah mendengar dan tersentuh kalimat itu (ceileh tersentuh nih ye), aku mulai termotivasi dan pede untuk memulai menulis apapun yang aku mau dan yang aku bayangkan. ya karna waktu itu kira" saat duduk dikelas 3 SMP aku lagi doyan ngeband dengan teman" ku jadi yang mulai aku tulis itu ya syair lirik, puisi, sajak, gitu. hehehe niatnya sih itu tadinya pengen aku jadiin lagu ciptaan sendiri, tapi sampe saat ini belom pernah aku realisasikan jadi lagu juga sampe saat ini hehe, empet banget gak tuh kira"???

Sampe saat ini mungkin udah lumayan banyak tu karangan syair lirik, puisi, juga sajak yang udah aku bikin sendiri, tapi gak banyak" amat juga sih, hehe ya lumayanlah bagi pemula seperti aku. Dan karna selalu ingat dengan kutipan kalimat dari Chairil Anwar yang disampein oleh tokoh di tv itu untuk tidak membuang tulisan" kita walau sejelek apapun itu, karna suatu saat nanti siapa tau mungkin bisa sangat berguna, kalo gak bisa berguna untuk orang lain ya minimal berguna bagi diri kita sendiri. Dan sekaligus bisa jadi titik awal pembelajaran kita untuk lebih baik lagi dalam menulis, dan karna itu juga aku selalu dan masih menyimpannya saja baik" jika belum bisa direalisasikan menjadi lagu.

Dan benar saja seperti yang tertulis dijudul posting ini, beberapa malam lalu aku tiba" nemuin buku-buku catatan jadul ku yang isinya tulisan syair lirik, puisi, juga sajak, yang aku coba karang dulu. Saat itu aku baru sadar atas pesan juga maksud yang disampaikan dalam kalimat kutipan dari Chairil Anwar itu "suatu saat pasti akan berguna", nah karna saat-saat ini aku kebetulan ingim mulai aktif atau setidaknya menuangkan uneg"ku diblog, jadi semua itu mungkin bisa dituangkan saja ke blog ini, dari pada cuma jadi catatan usang yang numpuk gak berguna, yaa lebih dimanfaatkan untuk materi postingan, huaaaahhhhh lumanyan membanggakan juga bagi ku bisa banyak ngeposting untuk nanti"nya. hehehe yaa setidaknya aku bangga atas karyaku sendiri. iya gak ?

*Sumber Gambar : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...