Langsung ke konten utama

Jawabnya ada di Ujung Langit



Sebenarnya, mengapa orang butuh motivasi?

Kenapa hampir setiap orang selalu punya semacam penyemangat yang bisa membangkitkan tekad dalam diri?

Ya, dalam hal apapun dan untuk tujuan apapun, hampir dari kita semua merumuskan beragam cara untuk sesuatu yang kita perjuangkan masing-masing.

Bentuknya pasti ada banyak dan bermacam-macam pula. Tak jarang malah ada sebagian dari kita yang menggagas terobosan ide baru demi menyalakan api dalam jiwa. Demi menjaga agar kita tetap pada setapak jalan yang kita titi ke depan.

Karena ketika api itu mulai redup atau mungkin padam, sudah jelas saat-saat seperti itu lah kita sangat membutuhkannya sebagai pendorong.

Bahkan tak jarang, ketika sedang menyala pun rasanya kita akan tetap berusaha menjaga api itu berkobar, atau membuatnya mencapai lebih dari apa yang bisa dilakukan.

Karena jujur saja, dari hati terdalam bukankah banyak kita yang memang selalu ingin lebih, lebih, dan lebih?

Tentu itu adalah sesuatu yang bebas kita lakukan sendiri, tak ada larangan untuk itu.
Karena toh untuk urusan pribadi masing-masing, kita selalu berdalih bahwa kita bebas menentukan pendapat dan bagaimana jalan hidup yang kita dambakan masing-masing.
Jadi apa motivasi kita sekarang?

Seberapa besar pengaruhnya membimbing diri kita menuju puncak harapan?

Silahkan tanya pada diri sendiri dan terka lah kemungkinan-kemungkinan yang cukup memungkinkan.

Karena mungkin, jawabnya ada di ujung langit.

#pengingatdiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...