Langsung ke konten utama

Bergerak, Maju, dan Melesat


Sejak saya menyadari bahwa saya menyukai kegiatan membaca, dan ditambah lagi ketika saya mulai mengenal kehebatan internet dengan segala macam manfaatnya. Entah kenapa seiring waktu, saya sering merasa sedang dalam ketertinggalan. Ketertinggalan dalam hal apa? Mungkin dari raihan prestasi orang-orang yang menginspirasi saya. Saya merasa perlu mengejar mereka atau paling tidak mengambil pelajaran berharga dari mereka semua. Bukan hanya dari golongan para tokoh besar & terkenal tapi juga orang dari segala macam bidang yang saya temukan di jagad dunia internet.
Termasuk juga teman-teman di media sosial, baik yang saya kenal langsung ataupun mereka yang sengaja saya tambahkan sebagai teman di media sosial karena ketertarikan saya pada karya & idealisme yang mereka tuang dalam berbagai bentuk media, mulai dari kesenian serta tulisan. Juga pendapat & solusi yang mereka tawarkan pada dunia dalam memecahkan topik masalah tertentu. Jika pun belum sampai kepada tahap aksi, setidaknya sudah ada wacana tersusun dari beragam keresahan mereka, yang suatu waktu menunggu untuk diwujudkan.
Banyak dari mereka yang entah mereka sadari atau tidak, sebenarnya mereka turut membawa kebaikan pada diri saya, walau tak menutup kemungkinan membawa keburukan juga. Namun untuk keburukan yang masuk ke dalam diri, saya rasa itu jelas memang kesalahan saya atas kontrol diri yang tidak lemah.
Tapi lebih dari itu, sungguh mereka semua, mungkin juga termasuk kamu yang membaca tulisan ini, saya berterima kasih sekali atas setiap inspirasi, semangat, dukungan, kebaikan, pelajaran, pendapat, kritik, saran, & apapun yang kalian bagikan pada saya.
Tanpa kalian sadari, saat ini sebenarnya kalian saya jadikan guru dalam mempelajari banyak hal. Baik secara langsung & tidak langsung.
Kalian tahu apa alasannya? Karena sebagai seorang pemimpi sama seperti kalian, saya sedang dalam proses membentuk diri menjadi versi terbaik, saya belajar banyak sekali. Dan kalian membantu saya mengerti, membantu saya berani mencoba & tidak takut gagal. Dan itu semua demi membantu agar saya tidak tertinggal, agar saya bisa terus bergerak, maju, dan melesat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p