Langsung ke konten utama

Terima Kasih Teknologi Informasi :)

Saya pernah membaca atikel di sebuah portal informasi yang menyebutkan beragam penemuan bermanfaat paling berpengaruh sepanjang masa di dunia, beberapa di antaranya adalah komputer, alat komunikasi elektronik, dan internet.

Dan sejak awal terciptanya sampai sekarang ini, kita tahu bahwa penemuan-penemuan tersebut sudah mengalami banyak sekali inovasi yang juga memicu lahirnya banyak penemuan, dan jika disebutkan satu persatu pasti tak akan ada habisnya. Karena setiap saat bahkan setiap detik selalu lahir ide-ide brilian dari para ilmuwan dan inovator.

Bayangkan saja bila penemuan-penemuan itu tidak bisa kita rasakan atau mungkin tidak pernah tercipta sama sekali saat ini? Bayangkan betapa repotnya jika hanya ingin mencari informasi tentang daerah wisata di pulau Jawa, apakah harus ke sana dulu untuk sekadar mencari informasi? Pasti butuh banyak​ sekali biaya dan akan menghabiskan banyak waktu pula. Bayangkan juga bila ingin menanyakan kabar keluarga, teman, kerabat, atau mungkin kekasih yang berada di Eropa sana? Mungkin bisa pakai surat, tapi pasti akan repot juga prosesnya.

Masih banyak lagi tentunya manfaat yang dibawa penemuan-penemuan itu di kehidupan kita, tak akan cukup dengan menghitung jari saja, pokoknya banyak sekali.

Saya sendiri sangat bersyukur atas ini semua, untuk segala manfaat, nikmat, dan kemudahan yang saya dapat rasakan dari perkembangan teknologi dan informasi sekarang. Saya bersyukur bisa mengenal dan menggukan komputer, dengannya saya bisa belajar dan membuat tugas semasa SMA dan Kuliah. Saya bersyukur bisa belajar dan membuat desain untuk kepentingan diri sendiri, orang lain, ataupun untuk kerjaan. Saya bersyukur mendapatkan teman baik, hebat dan potensial. Saya bersyukur bisa mengenal dan belajar dari orang-orang menarik dan inspiratif. Saya bersyukur bisa membuat tulisan ini hanya dari telepon genggam. Dan tentu saya bersyukur juga jika ada orang yang membaca tulisan ini. Itu berarti bukan hanya saya yang harus bersyukur tapi anda dan kita semua. Bersyukur atas nikmat dan manfaat yang didaptkan dari ini semua. Tak perlu lah, like, share, dan ketik Aamiin itu, walau hanya membacanya saja sampai selesai, saya sudah cukup senang.

Saya bersyukur bisa seperti sekarang.

Saya tak tahu bagaimana dengan anda, jika mereka berwujud manusia, mungkin saya akan sangat senang jika bisa bertatap muka langsung dan mengucapkan, terima kasih teknologi informasi :)


#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #teknologi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...