Langsung ke konten utama

Mulai Berkarya

Sebagai manusia yang mengaku bagian dari mahluk modern dan kekinian, hingga mengklaim diri sebagai generasi millenials, tentu kita sudah akrab sekali dengan banyaknya kisah-kisah sukses nan inspiratif dari para tokoh hebat itu. Ada sebuah ungkapan menarik yang entah siapa orang pertama yang mempopulerkannya, “pengalaman adalah guru terbaik”, begitulah bunyi kalimatnya.

Dan untuk belajar dari pengalaman, selain dari pengalaman diri sendiri, sudah tentu dan pastinya kita bisa banyak belajar dari banyak orang dengan berbagai pengalamannya yang menarik.

Pertanyaannya, siapa saja orang-orang yang bisa kita ambil pelajaran darinya?

Nah untuk jawabanya, saya rasa kita semua punya pendapat masing-masing tentang siapa saja orang-orang atau tokoh favorit yang perlu dan bisa kita jadikan guru, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dengan belajar dari pengalaman mereka.

Untuk belajar langsung, kita bisa mencari cara dan mengatur jadwal untuk bisa bertemu dan belajar pada tokoh favorit tersebut, seperti menghadiri seminar, loka karya, pelatihan, forum diskusi, atau apapun bentuknya. Lalu untuk belajar secara tidak langsung, kita bisa memulainya dari hal yang sederhana, membaca buku, menonton video, atau bertanya pada orang yang mengetahui tentang informasi dan hal-hal yang kita butuhkan mengenai tokoh yang ingin kita jadikan sumber pelajaran, dan mungkin masih ada banyak lagi alternative lainnya. Saya sendiri sangat menyenangi kegiatan membaca buku dan menonton video. Dan dengan kedua cara itu pula saya seringkali mempelajari berbagai macam ilmu dari tokoh-tokoh yang saya favoritkan.

Untuk menyebutkan siapa saja tokoh favorit saya, rasanya saya akan cukup kewalahan untuk menuliskannya satu persatu. Karena begitu banyak sekali tokoh-tokoh yang saya kagumi. Namun jika memang harus menyebutkan salah satu saja dari sekian banyak, dia adalah Yoris Sebastian.


Tokoh yang saya kenali  dari berbagai buku hasil buah pemikiran dan pengalamanya sendiri. Yoris Sebastian adalah seorang pengusaha yang saya anggap jenius, yang aktif berbagi pemikirannya tentang konsep ide, dan teori kreativitas yang sudah terbukti sukses ia lakukan. Karena kedekatannya dengan seputar dunia kreatif dan konsisten dalam membuat ide-ide kreatif yang tak biasa, punya banyak pengalaman hebat dan menarik, dan juga sejalan dengan sangat seringnya ia dimintai pendapat untuk banyak project dari orang lain, ia akhirnya mendirikan sebuah perusahaan jasa konsultasi yang bernama “OMG Consulting”.

OMG Consulting adalah sebuah perusahaan jasa konsultasi  yang berfokus pada pengembangan konsep, penawaran ide-ide kreatif, serta pemecahan masalah pada project-project yang digarap kliennya. Dari OMG Consulting ini, Yoris Sebastian selaku Founder dan Creative Thingker, ia sudah menelurkan banyak ide keren yang dieksekusi dengan keren pula. Dan dari segudang prestasinya itu, ia punya satu pemikiran bahwa menurutnya, ide kreatif akan segera berkembang bila dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana (start from small).

Untuk mengikuti jejak pendapat dan pemikiran-pemikiran kreatifnya, silahkan berkunjung ke personal blog miliknya ini.

Dalam belajar memang terdapat banyak cara, media, dan tak ada habisnya, ilmu yang kita dapati pun tak akan ada masa kadaluarsanya. Dan dengan banyak belajar dan kemauan yang tinggi saya dan anda pun rasanya akan percaya bahwa apa yang kita mulai lakukan dengan sungguh-sungguh, konsisten dan berdedikasi tinggi, akan menemui takdinya yang membuat kita menjadi semakin tumbuh dan berkembang, untuk jadi pribadi yang terbaik dari diri kita. 

Jadi tunggu apalagi, mari kita mulai berkarya!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p