Langsung ke konten utama

Nostalgia Digital

Sejak SMA, saat pertama kali mengenal dan belajar komputer, saat itu juga saya menemui ketertarikan baru saya saat itu selain bermain musik dan menulis sesuatu yang saya anggap puisi, atau syair, atau lirik, apapun itu. Rasanya mungkin mirip seperti jatuh cinta.

Entahlah, apakah benar hal seperti itu bisa disamakan dengan jatuh cinta atau tidak bagi orang lain. Yang pasti, masa-masa awal belajar komputer waktu itu, benar-benar membuat saya selalu senang sekali jika masuk jadwal mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau biasa disingkat TIK. Apalagi jika materi yang disampaikan pak Epi Haryanto, guru komputer di sekolah saya, adalah praktek menggunakan internet.

Saya akan benar-benar dibuat senyum sumringah sepanjang jam pelajaran jika sudah membahas dan menggunakan internet. Kenapa? Karena dari banyak informasi yang saya dapat, baik dari buku pelajaran, berita, acara di televisi, atau dari orang-orang yang sudah lebih dulu mengenal internet. Mereka mengatakan bahwa internet adalah sesuatu yang sangat canggih. Sesuatu yang memungkinkan orang berkomunikasi jarak jauh. Bukan hanya antar tempat dari lokasi antar pulau, namun juga antar negara. Ya, dalam pikiran saya saat itu, internet adalah alat komunikasi internasional yang sungguh canggih dan hebat sekali. Dan memang benar begitu kan?

Dan dulu saya pernah terpikir, jika ada orang yang menanyakan siapa saja orang yang berjasa dalam hidup saya sampai saat ini? Selain ke dua orangtua, adik-adik, dan juga keluarga. Seorang lagi yang turut berjasa bagi saya tak lain dan tak bukan orang itu adalah pak Epi Haryanto. Jika tak bertemu dan tak diajarkan komputer oleh beliau, saya tak tahu akan jadi apa saya sekarang. Saya tak tahu, apakah saya bisa jadi seperti diri saya yang sekarang ini.
Walau mungkin cita-cita saya belum sepenuhnya tercapai, setidaknya saya sedang dalam perjalanan menuju titik itu.

Benar-benar beruntung dan harus disikapi dengan syukur yang pastinya.
Entah apa kabar dan di mana beliau sekarang, sudah lama sekali tak pernah berjumpa dengannya. Namun walaupun begitu, di manapun berada, doa saya menyertai beliau selalu, semoga dalam keadaan sehat, sukses, dan bahagia tentunya. Semoga bisa berjumpa dilain kesempatan pak, doakan muridmu yang dulu ini jadi orang yang keren, hebat, dan sukses pula. 😁

#NulisRandom2017


#NulisRandom2017Hari04

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...