Langsung ke konten utama

Semua Tentang Pertanyaan?

Beberapa waktu lalu , saya seringkali memikirkan juga merenungkan tentang semua yang terjadi dalam hidup saya. Tentang kesalahan, kebodohan, penyesalan, kekonyolan, kelucuan, serta tak lupa kesenangan, dan kebahagiaan yang saya dapati . Semua terasa berkesan  dan begitu mendalam. Kadang kala ada waktu di mana saya merasa terpaut pada kisah masa lalu saya, tentang apapun yang pernah saya lalui dulu. Tak hanya itu, saya juga tersentak  dengan banyak pertanyaan menaungi pikiran saya yang berkaitan dengan masa depan nanti.

Ada banyak tanya tentang masa depan yang tumbuh di kepala saya. Mulai dari apa yang akan saya lakukan kedepannya setelah semua ini? Akan jadi apa saya besok? Lusa? Dan tahun depan? Bagaimana saya bisa membuat masa-masa yang sedang berjalan saat ini bisa memberi arti yang baik untuk bekal saya nanti? Pengalaman seperti apa lagi yang bisa saya dapat selanjutnya? Siapakah sosok perempuan yang akan jadi teman hidup menapaki jalan berliku menuju masa tua dan mati nanti?  Bisakah saya memetik bahagia segera saat ini, untuk saya kumpulkan, lalu saya simpan dan membanya di perjalanan hidup ini. Jika memang bisa, inginnya begitu tapi tentu itu hanya khayalan belaka saja kan. Atau mungkin, saya hanya paranoid dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Entahlah!

Apa lagi?

Rasanya, jika tak saya akhiri, pasti tak akan ada habis dan selesainya semua pertanyaan yang mencuat. Dan akan terus berlanjut pertanyaan demi pertanyaan itu, sehingga menjadi gugusan pulau pertanyaan.


Apa?
Siapa?
Di mana?
Kapan?
Mengapa?
Bagaimana?

Semua tentang pertanyaan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p