Langsung ke konten utama

#‎NulisRandom2015 Hari ke-14 : Rencana Mau Bikin CV

Malam ini aku begitu bingung, sama seperti malam-malam sebelumnya. Entah kenapa setiap ingin memulai tulisan selalu seperti ini. Tapi agenda bingungku untuk malam ini, berbeda dari malam-malam kemarin. Selain berkomitmen untuk tetap konsisten menuliskan sesuatu diblog ini setiap harinya minimal satu tulisan. Selain itu, kemarin sepertinya aku sudah sedikit menjelaskan tentang sebuah kabar yang berkaitan dengan masa depanku. Tentang sebuah tawaran kerja dari seorang teman difacebook. Harusnya aku sekarang sudah menyelesaikan CV ku untuk diajukan ke pihak tempat yang ditawarkan temanku itu.

Sejak satu jam tadi aku sudah mencoba mencari inspirasi dengan mengamati creative CV cukup banyak atau malah banyak sekali dari CV itu yang desainnya keren-keren. Ada yang tampilannya full-art dengan perpaduan beragam style dan konsep desain, ada juga yang sederhana namun tak kalah menarik dan keren. Aku sendiri sebenarnya tidak begitu jago untuk desain yang rumit dan kompleks, aku lebih tertarik dengan style desain yang sederhana, minimalis, dan tentunya dengan perpaduan dan permainan warna yang eye-catching.

Tapi nampaknya untuk saat sekarang ini, aku belum bisa begitu konsentrasi membuat CV ku. Sepertinya aku masih ingin mengamati dulu bagaiamana baiknya aku bisa menyajikan desain yang meyakinkan dan mewakili diriku. Yang pasti, sebisa mungkin aku ingin membuatnya tidak terlalu berlebihan, karna skillku juga masih belum seberapa. Namun dengan begitu tak berarti juga aku membuatnya dengan sangat biasa. Untuk kali ini, haruslah aku pikirkan baik-baik dari keseluruhannya. Aku juga masih memikirkan apa dan bagaimana konsep yang bisa aku tuangkan kedalam CV itu.

Saat ini aku rasanya begitu ngantuk, mungkin aku akn tidur dulu beberapa jam kedepan, dan berencana bangun untuk bisa menggodok ide demi membuat CV yang ok agar segera bisa aku ajukan. Hosss

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p