Langsung ke konten utama

Entahlah

Hallo ruangrasa, udah lumayan lama juga nggak ngepost lagi. Entahlah bukannya nggap punya waktu atau jadwal yang padet. Tapi emang kebetulan lagi belom ngisi pulsa unlimited modem ku itu hahaha maklum lagi kere, tapi emang biasanya kere terus sih hihi

O iya. sebenernya semenjak beberapa waktu nggak ngeblog ini, ada banyak ide & juga beberapa hal yang mau aku post tapi ya seperti biasalah kalo udah didepan monitor ini rasanya semua jadi blank dan campur aduk. Entah mana yang mau dilakukan, browsing, download, ngecek file di flashdisc berulang-ulang. Ya dan lain" itu.

Mmm O iya lagi. kebetulan tadi adik bungsuku si Via itu punya uang minta dibeliin DVD Player. Trus pas sudah diitung" lagi duitnya, langsung deh aku tancep ke toko elektronik di pasar buat beli tu DVD Player juga sekalian beli 2 keping DVD film barat yang isinya film" terbaru yang lagi jadi box office saat ini. Ya semacam The Avenger, Jhon Carter, dan film barat yang lain deh.

Sebenarnya adekku itu dari kemaren sih, bermaksud pengen beli handphone android. Iya maklum dimana" lagi pada heboh dengan kecanggihan keluaran handphone android itu. Aku juga pengen sih sebenernya, cuma namanya juga lagi kere kan. Jadi kepaksa niatnya dimatiin dan ditahan sebisa mungkin dulu. Ntar" lah kalo ad duit baru aku beli, itu juga kalo ada sih. kalo nggak ya tetep bertahan dengan kekerean ini.

Okelah see you later and later lah friends, Adiozzzzzz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Nanti

Dalam benakku, aku masih sangat memimpikan waktu di mana aku bisa pergi merantau lebih jauh lagi dari yang belum ada apa-apanya ini. Aku mendambakan berjuang menghidupi segala cita-cita dan impianku yang sudah aku rajut sejak lama dari masa ke masa. Namun sama seperti orang lain yang selalu saja memiliki masalah ketika ingin melangkah lebih jauh. Masalah itu adalah keresahanku yang muncul jika aku menciptakan jarak. Jarak itulah yang perlahan menggerogoti diriku dan berubah menjadi rasa takut. Dan lalu, hal yang paling aku takutkan ketika pergi jauh, tak lain adalah jika aku jatuh sakit. Aku akan sangat merindukan ibuku. Pasalnya, dulu aku sering sekali sakit, dan ketika seperti itu, sosok orang yang paling aku butuhkan mengurusi aku yang sedang terbaring sakit adalah ibuku. Selain itu juga sebaliknya, aku takut jika aku pergi jauh, aku akan rindu sekali padanya, terlebih lagi jika dia yang jatuh sakit. Seribukali memikirkan ini semua, seribukali juga keresahan serta keta

Selamat Datang di Mahligai Mimpi

Aku sedang merencanakan cara menggapai nyala tekad bak api abadi itu. Memilin satu per satu gundah gulana pengganggu sebagai bahan bakarnya. Mengubahnya jadi seribu satu alasan kenapa harus berdikari? Kita tidak sedang membicarakan hal-hal abstrak, apalagi sesuatu yang nihil.  Kalau kau bingung, dan masih dihantui resah gelisahmu, kau bebas berhenti.   Bukankah kau tidak terikat pada apapun sebenarnya saat ini. Bahkan pada norma yang selalu berusaha kau patuhi. Pun walau nyatanya kau hendak berpaling arah jalan untuk kesekian kalinya setiap menemui persimpangan, tentu saja tak ada yang salah dari itu. Bagaimanapun siasat, keputusan sepakatmu adalah sah dan benar dalam persepsimu. Aku percaya tak ada yang terlanjur basah. Setiap hal yang terjadi adalah tuntunan garis takdir. Semuanya memiliki riwayat yang beralasan. Meski mungkin dalam ketidaktahuan yang meraja. Camkan itu sebaik-baiknya, seingat-ingatnya. Kau cukup meyakini dengan penuh arti dan sa

Jodoh Pasti Bertemu

Selain masalah karir dan pencarian jati diri, perkara pasangan hidup, jodoh, ataupun menikah, adalah isu yang juga tak ketinggalan jadi sorotan utama bagi banyak orang dalam menjalani fase quarter life crisis pada rentang usia 25-30. Entah kenapa pada saat-saat itu, gejolak keresahan dan gundah gulana kehidupan begitu menggebu-gebu. Seolah segala gengsi dipertaruhkan jika hal-hal yang dianggap penting itu belum segera tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perkara pasangan hidup, jodoh, dan ataupun menikah sering sekali jadi sorotan utama selain perihal karir. Ini mungkin terjadi karena pada usia-usia seperti itu, memang usia dominan orang-orang menikah. Dari kondisi inilah yang membuat orang resah mengenai bagaimana nasib dirinya kedepan, dan bertanya-tanya akan banyak hal yang berpotensi membuat keresahan-keresahan lainnya bermunculan, mulai dari pertanyaan semacam "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan bisa punya rumah?", "Kapan p