Langsung ke konten utama

Batas Ketidaktahuan


Perasaan sibuk membekali diri
Dengan nyali demi menjemput bulan
Namun bulan luput dari jangkau tangan
Hanya bayangnya dtinggalkan
Sisi kelamnya terpisah dari cangkang
Terpecah-belah dengan bentuk rusak parah
Paling hancur sehancur-hancurnya sudah
Tiada lagi tersisa untuk dikenang rasa
Air mata bersimbah tak cukup jadi sesal
Apalagi untuk sekadar berduka
Walaupun sedikit sisa kecewa
Dibagikan pun terlambat juga
Kenyataannya jadi hilang guna
Sama seperti seperangkat pertanyaan
Yang berhamburan di kepalamu
Hendak merangkak keluar untuk tumbuh
Lalu hidup dengan tujuan
Akan menemukan jawabannya sendiri
Sampai saatnya tiba
Apalah daya
Tersadar semua nihil semata
Begitupun logika dari realita kita
Sama-sama menyimpan rahasia dunia
Sungguh menakjubkan batas ketidaktahuan

Jambi, 21 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Harus Berubah

Pagar Rumah Bang Ian Saya sadar bahwa kebiasaan yang saya lakukan sehari-hari banyak yang buruk. Mulai  dari sering begadang, ngemil, malas, berantakan, dan kucel. Seharusnya seiring waktu berjalan saya sudah bisa mengurangi ini semua. Sebab saya sudah pernah berniat untuk jadi orang yang lebih baik kedepannya sejak lama, dan itu termasuk juga dengan memperbaiki kualitas dan cara saya menjalani kehidupan. Dan sudah seharusnya hal ini bisa segera saya lakukan dengan baik. Saya ingin sekali memperbaikinya, saya ingin berubah, mudah-mudahan bisa segera saya lakukan sedikit demi sedikit.