Langsung ke konten utama

Menang Gaya Kalah Nasib

Semakin berkembangnya zaman, banyak sekali perubahan​ terjadi dimana-mana, dalam lini apapun itu. Banyak orang sering berkata bahwa satu-satunya hal yang tidak bisa berubah, adalah perubahan itu sendiri. Karena mau tak mau bagaimanapun keadaanya, cepat atau lambat perubahan itu pasti terjadi.

Lihat saja misalnya pada dunia fashion, setiap hari atau bahkan setiap detik, selalu saja mengalami perubahan dan perkembangan trend atau gaya busana.

Bila ingin sedikit berpura-pura menjadi pengamat fashion, mungkin kita bisa berselancar di internet atau membaca majalah-majalah tentang fashion dan mencoba mengamati perkembangan fashion pada tahun 90'an sampai sekarang, tentu kita akan menemukan banyak sekali pergerakan dalam gaya berbusana, dari yang bergaya classic, vintage atau retro, tradisional atau etnik, pop, modern, sampai futuristik, semua komplit​. Karena setiap keadaan dan setiap hal selalu dapat memicu lahirnya trend berbusana baru, yang pada saat munculnya bisa saja berkesan aneh atau asing sekalipun bagi orang-orang. Namun pada perjalanannya, lambat-laun akan ada yang menerima perubahan itu.

Perubahan seperti ini bukan hanya terjadi pada dunia fashion, tapi pada banyak bidang. Dan berbicara mengenai perubahan, pro dan kontra pasti selalu akan ada, tinggal bagaimana cara kita menyikapi dan menghadapi masalah yang ada. Karena setiap masalah biasanya akan selalu hadir dengan solusinya. Tapi yang paling penting dari semua ini, bagaimanapun geliat trend berbusana yang ada, yang utama adalah bergaya sesuai isi dompet. Bila kita memang kaya raya, ya boleh saja bebas bergaya, tentu sesuai dengan kondisi sekitar. Bagaimana jika kita kere? Ah jangan sekali-sekali bergaya berlebihan. Bergaya boleh saja, tapi harus tahu diri, seperti kata orang-orang dulu, jangan menang gaya kalah nasib.

#septemberwrite #menulis30hari #30harimenulis #menulis #perkembanganfashion

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami. ...

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk...