Langsung ke konten utama

#‎NulisRandom2015 Hari ke-10 : Hilang Gairah

Entah kenapa hari ini aku begitu tak bergairah rasanya. Bukan gairah yang menjurus ke arah nafsu, gairah yang kumaksudkan ini semangat. Memang kemaren mulai dari pagi itu aku kurang enak badan, bisa dibilang juga jatuh sakit, biasalah sakit asma bawaanku sejak kecil. Tapi walaupun sakitnya kemaren, malam harinya semangatku rasanya sudah kembali, buktinya masih sanggup begadang sampe jam satu. Sebenarnya tak ada baiknya sama sekali aku memaksakan diri begadang sampe tengah malam lewat seperti itu, ditambah lagi ditengah keadaan yang masih belum sehat betul. Cuma mau bagaimana juga, aku susah tidur. Apalagi seharian dari mulai jam 10 sampai sore hari, aku hanya terbaring dan tidur. Nah sekarang ini saja gairahku sudah mulai hilang lagi, mungkin akan kucoba berbaring-baring istirahat dulu. Sepertinya efek sakit kemaren baru datang hari ini. Kalopun aku berhasil tertidur sebelum jam 12, mungkin ini bisa masuk rekor waktu tidurku tercepat. Entahlah, dicoba dulu. Tapi kalo memang nanti gagal tidur cepat, ya sepertinya akan aku lanjutkan nonton.


*tak penting sekali rasanya tulisan ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu

Saat benar-benar sadar aku bisa saja sedikit malu dengan yang aku peruntukkan padamu tapi jika benar-benar harus jujur aku ingin selalu tak sadar dengan yang aku rasakan agar bisa memberikan sumbangsihku padamu meski itu hal yang mungkin biasa, atau super-duper-biasa atau tak ada istmewanya sama sekali bagimu tak masalah bagiku,  yang penting aku melakukannya tulus untukmu.

Panjang Umur Hal-hal Baik

Beberapa waktu lalu, segenap kawan-kawan baik saya di @komunitasjarimenari baru saja merayakan 3 tahunan perkumpulan dengan nafas literasi ini dibentuk. Namun sayangnya saya tak sempat ikut berpartisipasi dan bersuka-ria bersama mereka dalam kegiatan malam keakraban di kawasan komplek pecandian Muaro Jambi tempo lalu, sebab mesti mengurusi soal kerjaan. Padahal waktu-waktu seperti inilah yang sesungguhnya baik sekali untuk kami bisa membaur bersama dalam keakraban, yang juga berguna dalam mengukuhkan mental kami semua dalam berkegiatan, yang mampu mengalirkan banyak ide dan gagasan cemerlang agar bisa berguna untuk program kerja kami kedepannya. Tapi memang waktu yang berlalu tak akan pernah bisa berulang dan penyesalan pun tiada berguna sebenarnya. Namun walaupun begitu, kedepannya saya berharap semoga tekad dan cita-cita kami dalam berbagi semangat literasi tidak luntur begitu saja meski kadang kala ada pasang surut yang membentang di antara kami.

Sosok Inspiratif dari Desa Suak Labu

Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi seorang ibu guru sekaligus kepala sekolah yang baik hati, Diyan Mahyuni namanya. Sosok ibu inspiratif yang saya temui pertama kali ketika saya dan teman sekelompok saya melaksanakan agenda tahunan mahasiswa tingkat akhir ditempat saya belajar beberapa tahun lalu, di Desa Suak Labu. Yakni dimana kami menjalani serangkaian proses demi proses belajar, baik yang terprogram maupun tak terprogram dalam lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditugas kan oleh almamater tempat kami menimba ilmu saat itu. Dan saat saya dan beberapa teman sekelompok KKN dulu, dengan sengaja menyempatkan diri untuk bisa menghadiri undangan perhelatan acara perpisahan yang akan dilangsungkan didesa itu. Seketika ingatanku terlempar pada kenangan lalu dimana dulu di sana. Di desa itu pernah menjadi rumah kami belajar, bertemu dan menemukan kawan-kawan baik serta kerabat baru. Tanah dimana kami terkesan akan begitu banyak orang-orang hebat yang jarang, atau mungk