Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Dari Mulutmu Harimaumu ke Mulutku Nerakamu

Seruan "Mulutmu Harimaumu" dulunya sering diucapkan seorang ketika memberi nasehat pada sesiapa di antara mereka, yang entah sengaja atau tidak mengeluarkan kata-kata kasar, berdusta, fitnah, dll dari mulutnya yang berpotensi merugikan dan merusak suasana hati orang lain. Dan jika itu terjadi, sebagai buah dari laku yang dibuat, dari situlah dapat memicu kedatangan "Harimau" pada dirinya. Yang mana "Harimau" di sini sebenarnya merupakan analogi dari sesuatu yang tak diinginkan kehadirannya seperti marabahaya, balak, celaka, karma, dan lain sebagainya. Dan demi menghindari hal buruk terjadi, biasanya akan ada seseorang yang menyampaikan seruan itu "Mulutmu Harimaumu". Tapi sekarang beda. "Mulutku Nerakamu" Banyak orang yang merasa berhak menilai kepantasan orang lain masuk Surga atau Neraka. Merasa jadi Maha Tahu, merasa jadi Maha Kuasa, merasa jadi Maha Berkehendak. Situ Tuhan? Coba berkaca dulu, tapi jangan berkaca ke cermin, melai